Kayari terbangun dari tidurnya. Menemukan dirinya sendiri di ruangan besar dengan langit-langit yang cukup tinggi. Mengerjapkan mata beberapa kali untuk membawa kesadarannya. Mencari jam dinding yang dapat menunjukkan waktu, dia tidak menemukannya sama sekali. Melirik ke samping, meja nakas, di sana ada jam kecil berwarna gold yang sepertinya dilapisi emas asli, menunjukkan pukul sepuluh pagi—atau siang. Kayari tidak yakin menyebutnya. Kalau dilihat dari waktu normal, ini masih bisa disebut pagi, tetapi jika melihat dia bahkan baru bangun, jelas sudah kesiangan. Hari ini jam kerja. Tubuhnya agak nyeri akibat pergelutan semalam dengan si pemilik kamar ini. Pemiliki penthouse mewah ini. Selata Cendana. awalnya adalah kecupan pada tattoo lalu berakhir dengan tubuhnya yang digerayangi dan
