15

1325 Words

Setengah jam sudah Andreas melepaskan tangisnya. Mata pria itu bahkan sudah bengkak. Jujur baru kali ini Andreas menangis seperti ini dan semua penyebabnya hanya Kayla. Kakinya lemas untuk berdiri namun ia coba untuk paksakan. Tenggorokannya kering dan kepalanya pusing. Dengan tertatih Andreas berjalan keluar dari kamarnya dan melangkah menuju dapur. Namun saat sampai di sana, langkah Andreas seketika terhenti. Merasa tak yakin dengan apa yang dia lihat, Andreas langsung mengusap matanya dan tetap sosok itu masih ada di sana, tengah masak?. “K—Kay?” Ya. Kayla ada di sana tengah memasak sesuatu untuk ia makan. Jujur sedari pagi, Kayla hanya meminum kopi yang Reni berikan padanya. Bahkan nasi goreng yang semalam Andreas pesan masih tersimpan di lemari pendingin di apartemen Kayla. Set

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD