Bab 11

1013 Words

Sementara itu di tempat berbeda, setelah memastikan dia memang sedang berbadan dua, Berlian tidak bisa tidur meski dia sudah memaksa matanya untuk terpejam. Sejak pagi dia hanya berdiam diri di dalam kamar sambil menangis, hingga kedua matanya bengkak dan merah. Ia berbaring miring sambil memegang perutnya yang masih rata. "Aku benar-benar hamil?" gumamnya sambil mengusap perut dengan lembut. Ia belum bisa menerima kenyataan kalau dia sedang mengandung, tetapi perasaan sebagai seorang ibu sudah mulai ia rasakan. Bulir bening terus mengalir membasahi wajah cantiknya yang putih mulus. Berlian menghela napas pasrah menerima nasibnya sekarang. Berlian adalah wanita cantik dan idaman lelaki di kampus, tetapi sekarang, apalah arti kecantikan itu jika tubuhnya sudah kotor, bahkan dia sedang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD