Bab 23. HARAPAN ANGGUN

1584 Words

"Jadi bener dia kursus salon?" mata besar Tiffani hampir keluar dan bergelinding di lantai setelah mendengar cerita Anggun. "Benar-benar kurang ajar. Bisa injak batang lehernya, nggak?" lanjutnya setelah melihat Anggun mengangguk. "Aa aah, bukan injak batang leher, tapi pukul kepalanya biar otaknya balik ke tempat semula. Nggun, kayaknya adik kamu nggak kebagian porsi otak yang pas deh, kok bisa paok gitu!" lanjutnya lagi masih dengan wajah yang kesal. Bagaimana tidak kesal, Anggun sampai harus di nikahkan pada bapak-bapak yang masih beristri hanya untuk bisa bayar biaya masuk sekolah kedokteran Indri, eh malah belot jadi tukang mekap. Bukannya meremehkan yah, tapi di bandingkan sekolah dokter biaya jadi tukang mekap itu masih jauh lebih murah bahkan berkali-kali lipat. Nggak harus

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD