"Jadi menurutmu ini salahku, begitu?" "Ya, salahmu karena melemparkan aku pada wanita lain." "Hebat kamu Mas sekarang. Hebat! Kamu sudah berani marah-marah dan mendebat aku hanya untuk membela wanita itu," ucap Rosa sambil bertepuk tangan. "Wanita itu adalah istriku juga Ros. Istri pilihan kamu." Rosa tertawa mendengar ucapan Agung itu, haruskan dia mencari seorang penulis untuk menuliskan kisah dengan judul istri pilihan istriku atau madu pilihanku? Astaga, hidupnya sungguh penuh dengan plot twist. "Jawab aku dengan jujur, kamu jatuh cinta dengannya?" "Ya!" "Ya? Kamu bilang Ya? Mas, sadar! Kamu kerasukan dari mana?" teriak Rosa lalu menatap langit-langit kamar seraya menghela dengan berat. "Aku sadar Ros. Aku jatuh cinta padanya. Pada ibu dari calon anakku. Apa aku salah?" "Kamu