Bab 41

1217 Words

“Belum berangkat kerja, Mas?” sapa Sabrina dengan mulut menguap dan membetulkan letak kacamatanya. “Iya,” sahut Rendra saat mereka bertemu di dapur, “Begadang semalam?” “Iya Mas, biasalah non stop Drakor,” sahut Sabrina meringis. “Halo Taka,” sapa Sabrina pada Taka yang di gendong oleh Rendra dan ingin mencium bayi itu. “Ta ..ta ...!” Taka menolak dengan memalingkan wajah dan mengibaskan tangannya. “Kau kenapa? Tidak mau aunty cium, hah?” Sabrina kembali mendekatkan wajahnya dan kembali bayi itu menolak. “Mungkin karena kau masih bau iler jadi Taka tidak mau di cium,” Rendra menunjuk pada ujung bibirnya sendiri dan tersenyum kecil. Sabrina kembali meringis dan mengusap ujung bibirnya kemudian terkekeh geli sendiri. “Mana kak Laila?” Sabrina melihat ke sekeliling dapur dan tidak keb

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD