Bab 13

1440 Words

Handoko dan Alma, memandang putranya yang terlihat termenung dan melamun dengan terus menarik ujung atas hidungnya. “Jadi besok sidang cerai pertama kalian?” Pria paruh baya dengan kacamata bertengger di hidungnya sedikit merosot saat melihat ke arah Pras. “Ya, Ayah ,” sahut Pras sambil memijat keningnya. “Laila tetap tidak ingin berkompromi denganmu untuk menerima Sarah sebagai madunya?” tanya Handoko kembali bertanya. “Tidak,” sahut Pras menggelengkan kepalanya tertunduk. “Seandainya dia bisa memberikan cucu untuk kami, mungkin itu akan menjadi pertimbangan kami untuk melunakkan sedikit sikap pada Laila,” ujar Handoko menatap pada Alma yang membalas menatap pria itu tidak senang. “Aku tidak akan melunakkan sikapku, biar pun ada anak yang di lahirkan oleh Laila untuk Pras,” desis Al

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD