BAB 20

1286 Words

Putri mengedarkan pandangannya ke segala penjuru ruangan. Ini merupakan pertama kalinya ia masuk ke dalam kamar ini. Ruangan kamar ini terlihat lenggang, karena tidak banyak barang yang menumpuk. Hanya terdapat sofa tempat tidur dan lemari yang menyatu ke dinding. Ia memandang wanita separuh baya yang sudah menantinya. Tadi setelah makan malam beliau ingin berbicara kepadanya, itupun ketika Mona sudah tertidur pulas. Putri melihat beliau tersenyum kepadanya, sambil menepuk sisi sofa. Ia tahu maksud beliau adalah menyuruh duduk di sampingnya. Ia melangkah mendekat dan lalu duduk. Ia menatap iris mata beliau, tidak ada kebencian pada wajah itu, melainkan sebuah tanda keteduhan. Sama-sama terdiam satu sama lain, mungkin keadaan canggung luar. "Putri," ucap beliau, menyungging senyum. "Iya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD