Evanders dan Meylira akhirnya tidak memutuskan untuk kembali ke kantor masing-masing. Mereka hanya ingin menghabiskan waktu mereka berdua. Tidak ada hari yang paling membahagiakan jika menghabiskan waktu dengan orang terkasih.
Evanders kembali memeluk Meylira yang memunggunginya. Mengecup bahu yang terbuka itu dengan gemas. Rasanya lagi dan lagi bahu terbuka itu menggoda Evanders untuk bermain lagi.
"Evan," lirih Meylira yang baru terbangun dari tidurnya.
'Iya, Sayang," timpal Evanders yang kini menyusupkan diri ke tengkuk perempuan itu.
"Udah, cukup." Meylira membalikkan badan dan mengecup bibir Evanders.
Pagutan yang terjadi akhirnya mampu dikontrol oleh Meylira. Ia segera melepas pagutan dan menatap sang kekasih
"Honey, aku laper, makan dulu, yuk. Kita tadi kayaknya beli mak
