*** Grande Apartemen,. Dapur,. Malam hari,. Marchell menurunkan Kayla dari gendongannya dengan sangat hati-hati, seakan takut jika ia akan menyakiti wanita itu sedikit saja. Sedangkan Kayla, ia merasa tidak enak hati. Padahal dirinya masih sanggup berjalan, namun Marchell, pria keras kepala itu tidak pernah mau mendengarkannya. Dan Kayla pun hanya bisa menurut. Setelah itu, Kayla melihat jika Marchell hendak melangkah meninggalkannya di meja makan disana, ia pun reflek menahan lengan kokoh itu. "Mau kemana, Chell,." Tanya Kayla saraya mendongak dan menatap Marchell. "Aku akan menghangatkan makanan nya sebentar, Baby. Kau tunggu disini saja, hmm,.?" Jawab Marchell. Kayla, entah kenapa, semakin lama dirinya menatap Marchell, jantung semakin berdegup kencang. Wanita itu mulai takut.