Kana termenung di atas ranjangnya pagi ini. Setelah Jiyo mengutarakan perasaannya, semalam ia menghabiskan waktu berbincang dengan Jiyo di ruangan tamu sambil menonton tivi, bahkan ia sampai ketiduran dan terbangun di ranjangnya sendiri. Ada rasa canggung di hati Kana saat bangun pagi ini, ia bertanya-tanya dalam hati apakah ini adalah keputusan yang tepat untuk mereka berdua? Apalagi sekarang Jiyo tampak tak segan lagi untuk menunjukan perasaannya membuat Kana merasa takut ia akan terbawa suasana padahal Kana sadar bahwa kini Jiyo tengah diminta orang tuanya untuk memiliki pasangan hidup yang sepadan, belum lagi hubungan Jiyo dengan Hera yang sudah diketahui banyak orang. “Kana, kamu sudah bangun?” suara Jiyo dari luar pintu menyadarkan Kana akan lamunannya. “Sudah pak, sebentar la