Seumur hidup Kanae tidak pernah merasakan tamparan sekeras itu pada wajahnya. Dan yang paling Kanae tidak sangka bahwa tamparan itu berasal dari seorang pria tua yang mengaku sebagai kakeknya dengan tiap ujaran kebencian yang telah dilontarkan pria itu kepadanya. Kanae merasa tidak terima. Sungguh. Dengan tanpa takut Kanae kembali mendongak menatap pria tua itu. Mata Kanae menyorot tajam pada Iyoto yang menatap dirinya dengan wajah dingin sekaligus tatapan rendah penuh keangkuhan. Tidak mungkin dirinya memiliki garis darah dengan pria seperti itu. Kanae tidak ingin menerima fakta tersebut. “Heh berani kau melempar tatapan itu padaku?” sindir Iyoto sembari mendengus remeh karena tatapan Kanae kepadanya. Bagi pria tua itu, Kanae tidak lebih hanya seperti anak anjing yang hanya bisa menggo