Kedua mata Mae membesar seakan hendak keluar dari rongganya ketika mendengar ucapan yang terlontar dari bibir Edward? Ingin rasanya dia protes sekarang juga. Tapi ia sadar hal itu tidak mungkin dilakukannya. Apalagi di tempat umum seperti ini. Bisa-bisa pria itu membatalkan kontraknya dan harus di mana Mae tidur malam ini? Alhasil yang mampu dilakukannya hanyalah memberikan pelototan kepada Edward. Hanya saja sayangnya pria itu meliriknya saja tidak. Edward malahan menatap wajah Putra tanpa ada niat mengalihkan tatapannya. Hal ini membuat Mae bertanya-tanya di dalam hatinya. Mengapa Edward melakukan hal ini? Sementara hubungan mereka dapat dikatakan sebagai partner bisnis. "Suami??" ulang Putra penuh tanda tanya. Ia memandang Mae dan bertanya, "Apa benar kamu calon istrinya?" Baru saja