Aku memutuskan untuk segera turun dan menghampiri Nadira yang sudah menunggu di dalam. Dari kejauhan terlihat Nadira sedang berdiri di dekat toko pakaian, aku bergegas menghampirinya. "Nadira," ujarku sembari melambaikan tangan. Dia pun menoleh ke arahku dengan tersenyum merekah di bibirnya. Aku berjalan setengah berlari ke Nadira, namun tiba-tiba ada seseorsng dengan cepat berlari dan menabrak ke arahku. Bruk!! Sontak aku terpelengkang jatuh ke lantai. "Ups, jatuh. Maaf sengaja, hahahaha," ujar seseorang itu, namun terasa todak asing di pendengaranku. Saat aku menoleh ke arah suara itu, ternyata benar dugaanku. Suara itu dari salah satu geng Kak Monica, dia Kak Senia. Bukan hanya dia sendiri, tentunya ada banyak orang. Saat itu aku menjadi pusat perhatian orang yang tak jauh dari lo