27

1570 Words
Kiara masih menangis didalam pelukan Agam, kali ini Dilan semakin melihat ke arah Kiara. Semakin dilihat-lihat ia semakin yakin bahwa Kiara sangat tidak cocok dengannya. Apalagi juga setelah hari ini ia melihat Kiara bersama dengan dua temannya yang lain. Rasa-rasanya dibanding dengan dirinya Kiara lebih cocok dengan mereka berdua. Entah itu kepada Randra ataupun Agam Kiara sangat cocok. Apa lagi dengan Agam karena memang beberapa kali Kiara terlihat sangat dekat dengan Agam. Aku juga tadi mengatakan hal yang sangat tidak ia duga. Agam mau berkorban sepertinya kepada Kiara. Dilan menjadi di berpikiran kenapa ia tidak bisa seperti Agam? Mungkin otaknya tidak bisa berpikir sejauh itu karena ia memang sangat bodoh. Sekarang ini Dylan hanya bisa diam saja melihat semua hal ini. Kenapa gue nggak bisa kaya Lo Agam? Lu bisa bilang kalau lo bakalan berkorban sebegitunya tapi gue yang suka sama Kiara aja enggak begitu? Emang gue bodoh banget sih, tapi gue juga nggak mau kalau lo pergi gitu aja Agam. Lu nggak boleh pergi cuman karena lo mau ngasih masa lalu buat Kiara. Karena ku yakin kalau Kiara lebih baik hidup seperti ini tapi lo masih ada di sisi Kiara. Kita belum selesai buat masih cari tahu tentang donor mata. Keluarga kira juga masih berusaha untuk hal itu agar bisa terjadi dan kira bisa melihat indahnya dunia yang fana ini. Gua harap itu akan terjadi nantinya. "Agam, Kiara nggak suka kalau akan bilang kayak gitu ya. Kiara lebih baik seperti ini daripada Kiara harus kehilangan Agam. Agam harus ada di sini bersama dengan Kiara, Agam gak boleh mikir gimana gimana sekarang. Yang agam harus tahu kalau agam itu sangat diinginkan disini dan sangat dibutuhkan disini kehadirannya." Ujar Kiara kepada Agam tersebut saat ini. "Agam gak akan kemana-mana kok Kiara, tapi kira juga harus janji kalau Kiara harus terus berpikiran positif ya. Agam yakin kalau nggak lama lagi kira bakalan dapetin donor mata yang cocok untuk Kiara. Terus Kiara bisa melihat dunia ini barang-barang sama Agam, Dilan dan Randra. Agam nggak sabar pengen banget saat itu terjadi." Ujar Agam yang kini diangguki oleh Kiara. "Iya Agam, pokoknya kita harus selalu bersama-sama ya Agam. Jangan pernah ada yang mengingkari janji kita. Okay Agam?" Batin Kiara dan Agam kini mengangguk sebagai balasan untuk Kiara. Kini mereka sudah saling melepaskan pelukan mereka. Dan saat ini mereka pun sudah mulai mengobrol lagi. Sementara Randra sekarang yang meminta izin kepada mereka semua karena ia ingin membawa Rania dan Nika kesini, gabung bersama dengan mereka. Mereka semua pun setuju dengan hal itu karenanya saat ini Randra sudah berjalan menuju ke arah Rania tersebut. Sepertinya sampai sekarang mereka juga belum mengetahui bahwa di sini ada Randra. Randra tampak tersenyum bahagia sekarang, ia benar-benar tak menyangka bahwa hal ini akan terjadi di hidupnya lagi. Sepertinya Tuhan memberikan kesempatan untuk bisa berbahagia dengan Rania. Semoga begitu adanya karena dia sangat ingin bersama dengan seseorang yang sudah ia cintai dari dulu. Seseorang yang sangat ia dambakan dan dari segalanya sangat mirip dengan mamanya yang telah pergi meninggalkannya. Seseorang itu adalah Rania, Rania yang bagi yang cantik dan menawan. Rania dengan segala senyuman yang yang terpancar disetiap harinya juga. "Good night, enggak nyangka nih bisa ketemu sama calon pacar di sini. Kalian cuman berdua aja? Kalau iya yuk gabung aja sama gue dan yang lainnya." ujar Randra dengan wajah yang berseri-seri karena melihat Rania. Randra dengan kebahagiaannya dan senyumannya sangat jarang bisa mereka lihat. Maka dari itu mereka sangat bahagia sekarang. Rasanya hari ini mereka penuh dengan kenahagiaan di dalam hidup merka. Sementara itu sekarang ini Rania merasa sangat terkejut karena ia melihat ada Randra yang tiba-tiba muncul di sini. Dia pikir tadi Randra mengikuti dirinya tapi setelah ia mengetahui bahwa di sini tidak hanya ada Randra tapi juga ada Kiara dan yang lainnya ia merasa bahwa mungkin dirinya yang mengikuti Randra. Tapi demi apapun ia sama sekali tidak tahu bahwa Randra pergi ke sini bersama dengan yang lainnya. Jujur saja, saat ini Rania pun juga merasa sangat senang ketika melihat ada mereka semua disini. Ia merasa bahwa teman-temannya juga ada disini dan itu sangat menggembirakan bagi hidupnya. Ia berharap semoga semuanya bisa membaik. Saat ia melihat ke arah Randra, rasanya ada yang baru di hidupnya. Padahal Randrayan sekarang juga merupakan Randra yang dulu, Randra yang kemarin-kemarin masih ia kenal dengan baik. Randra juga tidak berubah banyak, tapi kenapa rasanya berbeda sekarang ketika bertemu dengan Randra? Tidak ada lagi perasaan sakit itu, tidak ada perasaan kesal ataupun marah karena Randra yang selalu mengikuti dirinya. Justru saat ini ia merasakan rindu akan Randra yang dulu selalu mengikuti dirinya dan dan selalu membuatnya marah. Apakah sekarang ia mulai suka dengan Randra? Jika ya bagaimana bisa? Kemarin-kemarin iya sudah meyakinkan diri bahwa dirinya tidak bisa bersama dengan Randra. Namun ternyata dirinya sendiri tidak yakin dengan pilihannya tersebut sampai ia menjadi bingung sendiri seperti ini. "Lo ada disini? Pasti lu ngikutin gue ya?" Tanya Rania yang meskipun iya tahu bahwa dirinya itu tidak benar tapi ia hanya ingin mengobrol dengan rhandra saja. Hanya saja ia bingung ingin mengajak anda mengobrol apa juga. "Iya deh kalau itu buat lo senang anggap aja gue e ngikutin lo. Kan kerjaan gue dari dulu emang gitu, Rania ayo gabung sama gue Dan yang lainnya. Daripada lu cuman berdua aja kan di sini." Ujar Randra tersebut. Meskipun saat ini Randra tidak yakin apakah ajakannya itu akan diingatkan oleh Rani atau tidak mengingat bagaimana Rania kepada dirinya kemarin. Kira-kira Rania bakalan mau nggak ya diajak sama Randra? Karena kalau gue pikir-pikir kayaknya Rania udah mulai terbuka dan sekarang. Semoga aja deh semua yang terjadi nanti adalah semua hal yang terbaik dilakukan. Gue akan selalu berdoa buat Rania agar dia ketemu sama jodoh yang tepat buat dia. Karena gue tahu kalau sebenarnya Rania itu baik terlepas dari sikapnya sama Randra. Randra pun juga baik jadi jika iya melihat Rania nanti bersama Randra ia akan mendukung 100% karena mereka cocok juga. "Gimana nih? Lo mau gabung sama mereka nggak?" tanya Rania yang kini sok-sokan bertanya kepada nika. Nika sendiri sekarang ini sudah menganggap dan ia mengatakan kepada Rania untuk terserah saja pada Rania ia akan mengikuti Rania. Karenanya sekarang ini Rania pun mengangguk kepada Randra. Tersebut sangat berarti besar bagi Randra karena sekarang ini ia langsung berubah drastis menjadi sangat bahagia. Itu terlihat jelas dari raut wajahnya yang sekarang ini penuh dengan binar dan tawa. Rasanya Rania gini juga merasa bahagia ketika bisa membuat seseorang bahagia seperti itu karena kehadirannya di sisi-nya itu. Meskipun sebenarnya Rania juga heran apa yang sebenarnya Anda lihat dari diri Rania karena Randra terlihat sangat bahagia dengan Rania. Anda terlihat sangat memujanya padahal Rania pikir bahwa Rania adalah manusia yang biasa saja. Dan ia sama sekali tidak memiliki keistimewaan apapun. Namun yang tidak diketahui oleh Rania adalah yang sekarang ini dengan kehadirannya saja mampu membuat seorang rhandra merasakan bahagia yang teramat besar. Kehadiran Rania di hidupnya sangatlah penting karena separuh hidupnya ada di Rania. Bisa dibilang jika Rania yaitu merupakan bagian dari hidupnya yang akan selalu membuatnya tersenyum bahagia. Jika ia kehilangan Rania ia akan kehilangan dari setengah hidupnya. Gua sekarang lagi nggak mimpikan ini? Dania beneran mau diajak sama gue buat satu table? Dan itu sama sekali enggak dipaksa karena gue tanya sama Rania secara langsung. Rania, apa lu udah mulai sayang sama gue tanda tanya kalau benar iya gue mau minta sama lu buat tetap kayak gini atau kalau nggak lu bisa ningkatin rasa sayang lo itu ke gue. Kan aku juga bakalan meningkatkan rasa sayang gue 1000 kali lebih besar daripada yang sekarang. "Kok lu malah bengong kayak gitu sih Randra? Jadi nggak nih bawa kita pindah ke table Lo?" Tanya Rania kepada Randra dan tentu saja dan ragini mengangguk dengan penuh semangat. Ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan nya ini. Baginya kesempatan seperti ini tidak akan datang untuk kedua kalinya. Sekarang ini Rania pergi ke ke arah table ya sekarang sedang diduduki oleh Kiara dan yang lainnya. Tidak hanya Rania tapi juga dengan Randra dan Nika. Sementara agam saat ini tersenyum bahagia karena sepertinya rendah tengah menemui kebahagiaannya. Cara bisa merasakan hal itu tapi ia tidak tahu apa yang ia rasakan sekarang ia hanya bisa merasakan vibes bahagianya saja. Maka dari itu sekarang ini ya tetap bertanya ada apa. "Ada apa? Kok kayaknya ada yang lagi bahagia ya?" tanya Kiara. "Iya Kiara, Randra akhirnya berhasil bawa Rania ke sini tanpa paksaan juga. Kayaknya Rania udah mulai suka sama Randra deh tapi kita sendiri juga belum tahu dan belum bisa memastikan hal itu. Cuma kalau itu benar-benar terjadi pasti akan sangat membahagiakan bagi Randra dan kita semua yang ada di dekat Randra. Karena akhirnya kita bisa ngerasain Randra yang bahagia kayak gini. Dia sekarang lagi tersenyum lima jari dengan mata yang berbinar. Gue baru pertama kali melihat Randra yang kayak gini." ujar Agam itu. "Syukur deh kalau anda akhirnya bisa naklukin Rania. Dari dulu gue juga udah yakin kalau suatu saat Rania itu bakalan ditaklukin juga sama Randra dan Rania bakalan bersama dengan Randra. Gue ikut senang karena pasti sekarang Randra bebannya jadi keangkat sedikit. Apalagi dari dulu dia sangat ingin Rania ada di dekatnya terus-menerus. Sekarang ini kemungkinan hal itu bisa terjadi jika Rania terus-menerus membuka hatinya untuk seorang Randra. Terima kasih Rania akhirnya kamu bisa membuat Randra bahagia. Aku tahu kalau kamu merupakan perempuan yang baik dan semoga nantinya aku bisa melihat kamu ya Rania. Aku mau ngeliat kamu sama Randra ada di pelaminan dengan gaun yang cantik. Semoga masih ada waktu ya Rania.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD