Sudah pukul 11 malam, harusnya Bellvania terlelap dalam buai mimpi tapi matanya tak ingin terpejam sama sekali. Jendela kamar dibiarkan terbuka menampilkan langit malam tanpa hiasan Bintang sama sekali, apakah langit juga sepertinya? Sedang merasa bingung akan takdirnya?
Mushaf masih berada dalam genggamannya tetapi mata sedang menatap hampa langit malam, bagaimana rasanya mencintai tanpa halangan sama sekali? Bagaimana rasanya menjalani hubungan tanpa harus memikirkan segala kemungkinan yang akan terjadi kedepannya? Bagaimana bahagianya seorang perempuan jika laki-laki yang ia cintai ternyata seiman dan seakidah dengannya?
"Jika pada akhirnya aku harus menyerah, lantas cara apa yang harus ku tempuh melepaskan perasaan ini?" ujarnya tanpa mengalihkan pandangannya pada bulan, sendu.
"
