"Sudah kuduga kalau Aezar akan menjemputmu kembali!" Raras tersentak saat suara seseorang menyapa telinganya tanpa aba-aba. Raras membalikkan tubuh dan menemukan Kyra sedang menatapnya dengan sorot penuh binar. "Aezar memang menyukaimu, Raras. Aku tidak pernah salah mengenali adikku sendiri," sambung Kyra lagi. Kali ini sambil mengambil telapak tangan Kyra dan menggenggamnya. "Saat pertama kali melihatmu, aku langsung menyukaimu, Raras. Kamu punya sesuatu yang akan membuat orang lain menyukaimu dalam detik pertama. Termasuk juga Aezar." Raras tidak tahu harus memanggil Kyra dengan sebutan apa. Haruskah ia memanggilnya Kak seperti yang Aezar lakukan? "Aezar menemuiku lagi karena kita terlibat perjanjian," balas Raras tenang. "Aezar tidak menyukaiku. Begitu pula sebaliknya." Kyra terkek