9. Long Distance Relationship

1164 Words
Rasanya Aurora tak sabar pulang ke kost, belum lama petugas keamanan kostnya mengirim pesan bahwa dia mendapat paket berukuran besar dari pengantar paket yang sangat tak biasa mengantarkannya. Aurora yakin paket itu dikirim dari Yohan yang berasal dari Korea, sehingga pengantar paket yang mengirim pun bukan pengantar yang biasa mengantar paket ke tempat kostnya ketika dia membeli barang di marketplace online. Belum jam lima, Aurora sudah kembali ke kamar kost, melihat paket yang sangat besar yang bahkan di antarkan oleh petugas keamanan ke kamarnya karena ukurannya dan cukup berat. Aurora mencari cutter dan langsung duduk di lantai, petugas keamanan hanya tertawa melihat tingkah Aurora yang teriak kesenangan dan dia pun segera pamit untuk berjaga di pos depan rumah kost yang bisa dibilang ekslusif itu. Aurora mendorong pintu dengan kakinya karena malas beranjak, terlalu bahagia melihat paket itu, selama beberapa hari ini mereka memang rutin mengirim pesan, bahkan setiap malam sebelum tidur mereka selalu melakukan panggilan video, Yohan dan Aurora sudah tak canggung saling menceritakan kegiatannya. Berbincang dengan Yohan selalu menjadi  hal yang menyenangkan bagi Aurora. Dia selalu menatap mata lawan bicaranya meski hanya lewat video dan tak pernah mengabaikan Aurora, mendengarkan dengan seksama setiap kata yang terucap dari bibir Aurora. Terkadang dia meminta diajarkan bahasa Indonesia untuk beberapa kalimat singkat dan Aurora akan sangat senang mengajarkannya. Aurora berhasil membuka penutup paket yang berbahan stereoform itu, terkejut melihat isinya yang sangat banyak sekali. Aurora mengangkat satu box persegi panjang dan mendapati isinya adalah sepatu sport, sama seperti yang dimiliki Yohan, pantas saja waktu itu dia sempat menanyakan ukuran kaki Aurora rupanya dia membeli sepatu couple berwarna putih untuknya juga. Tak hanya itu, ada beberapa makanan khas Korea, album solo terbaru dari Austin yang memang menyukai lagu beraliran ballad, lengkap dengan photo card dan tanda tangan asli dari Austin. Dan yang paling membuat Aurora bahagia adalah, menerima beberapa surat tulisan tangan dari Yohan, memang mereka sering berkirim pesan, namun surat dengan tulisan tangan adalah yang terbaik, bisa dikenang dalam waktu  yang lama. Satu box yang diluar dugaan Aurora dan membuatnya membelakkan mata adalah satu set skin care dari negeri ginseng tersebut. Skin care yang paling terkenal dan harganya diyakini cukup mahal. Juga ada lipstik dan parfum yang aromanya sangat harum. Aurora memfoto semua isi paketnya dan mengirim foto itu ke Yohan dengan berkata bahwa dia telah menerima paketnya. Tak sabar mencoba skincare itu, namun Aurora memutuskan membaca surat berisi kata-kata indah dari Yohan lebih dahulu. Membawanya ke ranjang dan tersenyum membaca isinya yang indah, hatinya sangat berbunga-bunga kala ini. Bayangan wajah Yohan saat membacakan surat itu memenuhi benaknya, dia bahkan bisa membayangkan wajah sang kekasih dengan logat bicaranya. Aurora melihat jam dinding, sudah pukul tujuh malam. Dia pun berinisiatif untuk membeli kertas untuk surat menyurat demi membalas surat dari Yohan, sebuah hal baru yang membuatnya sangat bersemangat. Mengendarai skuter matic kesayangannya, membelah jalan di malam hari, keadaan tampak lengang, menuju toko alat tulis. Dengan senyum terus menghiasi wajahnya, dia membeli beberapa jenis amplop dan kertas surat berwarna yang indah sekaligus. Sepanjang perjalanan dia mulai memikirkan apa yang harus dia tulis, untaian kata yang indah yang akan membuat Yohan tersenyum saat membacanya. Sebagai penulis, dia memang terbiasa menguntai kata indah, terkadang dia membuat puisi dan menyelipkan ke dalam tulisannya, itu yang membuat tulisannya mempunyai ciri khas lain. Karenanya saat Yohan meminta dia membantu membuat lirik lagu, tak sulit membuat rangkaian kata indah baginya. Sesampainya di rumah, Aurora berjalan menuju mejanya, membuka salah satu kertas surat berwarna biru muda, mengambil pulpen dengan tinta emas yang dibelinya di toko alat tulis tadi dan mulai menorehkan tulisan di atasnya, tulisan hangeul atau tulisan berbahasa korea tentunya agar Yohan lebih mudah membacanya.   Dear Yohan [요한 오빠] Hari ini mentari bersinar terang di atas langit ku, Memandang awan membuatku teringat akan wajahmu, Seindah itu Tuhan melukis awan hari ini. Ketika aku dalam perjalanan pulang, Kulihat bulan setengah di atas langit, Saat itu aku teringat akan senyummu. Membuatku rindu saat bersamamu, Membaca suratmu membuatku terbayang akan cara bicaramu, Tutur katamu yang lembut dan tawamu yang khas saat bercerita. Langit mencurahkan segala rasaku padamu, Ku harap kamu memandangi langit malam ini, Dan kita akan terhubung dengan menatap tempat yang sama, Meski terpisah jarak. Salam, -Aurora-   Aurora membuat tanda tangan di ujung suratnya, lalu dia teringat bahwa Yohan mengiriminya lipstik tadi, dia pun memakainya dan mengecup tanda bibirnya di atas tanda tangannya, lalu dia tertawa sendiri, menggelikan namun membuatnya bersemu sekaligus. *** Hari ini Aurora bersenandung riang sambil melihat kalender mejanya, tak sabar bertemu dengan Yohan seminggu lagi, waktu terasa sangat cepat berlalu. Dan dia yang sudah berjanjian untuk bertemu Yohan di London saat konsernya membuat Aurora sangat bahagia. Yohan selalu mengingatkannya untuk datang ke acara itu, dan tentu saja Aurora sudah menyiapkan segalanya, visa, passport dan sebagainya, dia juga menyiapkan mantel tebal karena katanya suhu di London saat ini sangat dingin. “Dipandangin terus itu kalender, nggak akan lari kok,” goda Aresta membuat Aurora tertawa dan meletakkan kalender yang semula berada di tangannya itu ke meja. “Kamu yakin nggak mau  ikut?” tanya Aurora kepada Aresta yang sebelumnya diajak ke London oleh Aurora untuk menemaninya divsana. “Nggak deh, nanti jadi nyamuk aku,” kekeh Aresta. “Aku sendirian dong,” rajuk Aurora. “Nanti kan ketemu Yohan di sana, bahasa inggrisnya sudah dilatih lagi belum?” “Sudah dong, nih lihat,” ujar Aurora seraya mengeluarkan buku percakapan umum bahasa inggris dari laci meja kerjanya, mempelajari bahasa inggris tak sesulit saat mempelajari bahasa korea karena pelajaran itu bahkan sudah ada di Indonesia sejak kelas satu sekolah dasar dan termasuk pelajaran wajib yang membuat terbiasa dengan kata-katanya, namun tetap saja untuk melafalkan dengan tepat dia harus sering melatihnya. Bahkan Aurora juga mendengarkan percakapan yang tertera di buku itu melalui ponselnya agar terbiasa, seperti yang diketahui mungkin membaca tulisan berbahasa Inggris lebih mudah dibandingkan mendengarkan secara langsung, terlebih mereka mengucapkan dengan cukup cepat tak seperti tulisan yang jika tak mengerti bisa diulang membacanya. “Aku dan Yohan akan datang sehari sebelum hari H konsernya, untuk jalan-jalan sebentar,” ucap Aurora. “Wah senangnya, yang ketemu pacar LDR,” kekeh Aresta. “Kamu juga sering LDR kan?” ujar Aurora. “Iya sih dia sering banget ke luar kota.” “Nah, aku belajar dari kamu cara komunikasi dengan pacar yang menjalani long distance relationship, aku lihat kamu kalau telponan seperti selalu saja ada bahan pembicaraan,” ucap Aurora. “Itu kunci LDR Ra, komunikasi. Karena hanya itu yang bisa kita andalkan ketika pasangan berada jauh dari kita,” ucap Aresta. “Oke noted, aku catat,” ujar Aurora. “Dan jangan terlalu over thinking, karena kamu akan capek sendiri nantinya, percaya sama dia bahwa dia setia,” ucap Aresta sembari mengedipkan sebelah matanya. “Tolong ajari aku guru,” kekeh Aurora membuat mereka berdua tertawa, dan Aresta memberi tahu kepada Aurora beberapa hal yang dirasa perlu dilakukan ketika menjalani hubungan jarak jauh agar Aurora bisa tetap bahagia meski akan jarang bertemu kekasih idol nya itu. ***      
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD