11 - Gregoric Alknight

1226 Words
Menanggapi permintaan Gregor, Hand of the King Glaire Empire, segera menyampaikan keraguan karena rencana House Braveheart, berjalan bersama dengan resiko yang berbahaya. "Tuan, meskipun ini berkembang menjadi pertempuran besar yang melibatkan hampir seluruh kelompok penting North Region, namun awal dari seluruh situasi kacau, adalah Ironshield Empire, menargetkan House of Alknight!" balas Gregor. "Sebagai bagian dari House Alknight, terutama sebagai seorang Tuan Muda kelompok, aku tentu tak akan ragu saat melihat ada kesempatan bagus yang memungkinkan untuk merubah situasi secara instan kembali ke sisi kita!" lanjut Gregor. Menyampaikan pendapat dengan sorot mata penuh ketajaman. Tak terdengar riak keraguan sama sekali pada tiap kata yang ia ucapkan. "Jadi, tolong sampaikan keputusan kalian!" tutup Gregor. Kalimat penuh keteguhan serta dedikasi tinggi baru keluar dari mulut Gregor, sosok generasi muda yang tentunya belum cukup berpengalaman jika dibandingkan dengan para sosok lawan bicaranya, segera bersambut tiap Small Council, bungkam untuk sesaat. Saling tatap satu sama lain. Tiap dari mereka, meskipun tak mengucap kalimat apapun, hanya dengan saling tatap, seolah menyiratkan pemikiran yang sama. "Dengan sosok para penerus sepertimu dan dua saudaramu yang lain, House of Alknight, jelas akan menjadi salah satu kelompok terbesar suatu saat nanti jika mampu bertahan menghadapi gelombang badai besar sedang menerpa!" gumam Hand of the King. "Kalian para Tuan dan Nona Muda House Alknight, tampak benar-benar memiliki pembawaan sikap yang berbeda dari generasi sebaya!" Setelah Issabela yang merupakan generasi muda terbaik, mampu mengambil serta menyelesaikan misi-misi penting saat bertugas memenuhi tanggung jawab lulusan Akademi Surga kerajaan, yakni bergabung dengan pasukan resmi Glaire Empire, kini melihat bagaimana Gregor menyikapi situasi, membuat tiap Small Council yang ada di lokasi, semakin terkesan. Meski memang tampak memiliki beberapa sisi sifat berbeda dengan Sang Kakak, Issabela, dimana selalu mampu mempertahankan sikap tenang dan berfikir jernih saat berada dalam situasi sulit apapun, Gregor yang terlihat tak memiliki jenis ketenangan sama, menutup perbedaan dengan menampilkan determinasi yang luar biasa. Ditambah dengan Sang Tuan Muda Ketiga House Alknight, Theodoric Alknight yang telah tersohor namanya sebagai sosok Boss Besar Bandit Serigala, salah satu tokoh paling berpengaruh di muka Gaia Land saat ini, para penerus House Alknight, jelas akan membawa Housenya, menuju ketinggian tertentu yang tak terbayangkan. Hanya sekedar memikirkan hal tersebut, tiga sosok pria tua Small Council, segera mendapat gambaran bagaimana masa depan kerajaan mereka berkembang pesat mengikuti perkembangan dari House Alknight yang menjadi kelompok berdiam di wilayahnya. Harapan untuk tak lagi disebut sebagai Kerajaan terlemah North Region, tentu akan berjalan beriringan. Kemungkinan-kemungkinan tersebutlah yang kemudian menjadi salah satu landasan atau faktor dari Glaire Empire, memutuskan untuk bertahan melindungi House Alknight. Mempertaruhkan semua dalam pertempuran Greywood. Apapun yang terjadi di masa depan, melindungi House Alknight untuk bisa terus berkembang, adalah prioritas utama saat ini. Lagipula, itu juga berbanding lurus dengan mempertahankan harga diri kerajaan. Aksi invasi Ironshield Empire yang coba masuk ke wilayah Glaire Empire, jelas merupakan sebuah penghinaan besar, melanggar tiap jengkal otoritas Glaire Empire sebagai salah satu kerajaan besar North Region. Jika hanya diam membiarkan wilayahnya di jamah oleh kerajaan lain, maka bisa dianggap Glaire Empire telah kehilangan segala harga diri sebagai salah satu kerajaan utama dimuka Gaia Land. Tinggal menunggu waktu sampai Ironshield Empire, benar-benar merebut seluruh wilayah, menjajah Glaire Empire. "Reaksi dari Blackwood Empire tentang rencana ini?" Sempat bertahan hening untuk beberapa saat, Master of War, kembali memecah suasana dengan sebuah pertanyaan. "Pihak Blackwood Empire, telah menyerahkan otoritas penuh pasukan wilayah timur, kepada Lord Lucius! Semua keputusan dalam mempertahankan wilayah, mutlak berada di tangannya! Termasuk rencana khusus tadi sempat kusampaikan!" balas Gregor. "Jadi, seperti itu!" gumam Hand of the King. "Tuan, kita tak memiliki cukup banyak waktu untuk saat ini!" tanggap Gregor, saat tiap Small Council, kembali diam. "Tiap waktu berjalan, itu akan semakin dekat pihak lawan bergerak menerobos pertahanan!" "Kita perlu segera melakukan aksi nyata yang bisa memberi dampak signifikan!" "Rencana Lord Lucius, untuk saat ini adalah yang paling layak dicoba!" tutup Gregor. "Hmmmm…! Memang benar! Tapi itu juga membawa resiko yang besar pula!" balas Hand of the King. "Seperti sempat kukatakan, jika rencana ini benar-benar dieksekusi, maka akan berkembang menjadi misi yang dekat dengan bunuh diri!" lanjut pria tua Hand of the King Glaire Empire. "Perjalanan satu arah! Memasuki markas musuh dengan membawa beberapa kelompok pasukan kecil, meski kalian berhasil menghabisi pemimpin pasukan Endless Heavens Sect atau membuat kekacauan, itu tetap adalah jalan buntu!" "Berakhir dalam kepungan para Monster kuat Endless Heavens Sect yang berada di kemah pusat mereka!" tutup Hand of the King. Mengkhawatirkan nasib dari tim-tim kecil yang menjadi bagian rencana menyusup. Bagaimanapun juga, Gregoric serta kelompok pasukan wilayah Hutan Pinus Beku yang ia pimpin, merupakan aset berharga Glaire Empire. Tulang punggung yang diharapkan mampu menaikkan derajat Glaire Empire di masa depan. Kehilangan sosok-sosok luar biasa tersebut dalam misi menyusup, jelas merupakan hal yang sangat disayangkan. "Tuan…! Adik laki-lakiku, Theodoric Alknight, sosok yang kini lebih dikenal sebagai Boss Besar Bandit Serigala, sempat beberapa kali menyampaikan sebuah kalimat padaku!" gumam Gregor. Sorot mata serta pancaran wajahnya, sekejap berubah penuh kebanggaan saat menyebut nama adiknya, Theo. "Jika puncak tertinggi adalah tujuan akhir, maka siapapun yang menginginkannya, harus berani berhadapan dengan resiko!" "Untuk berdiri dipuncak, menatap rendah semuanya, usaha yang perlu dilakukan, akan berbanding lurus dengan bagaimana kita mampu bertahan terus menerjang resiko!" tutup Gregor. Tuan Muda Kedua House Alknight ini, mengulang kalimat yang sempat disampaikan oleh Theo kepadanya. Kalimat ikonik turun-temurun dimana didapatkan oleh Theo dari Sang Master, Tiankong, pada awal perjalanan merangkak dari dalam kubangan lumpur untuk meniti jalan Knight. "Itu…." Tertegun mendengar kalimat mengandung makna luar biasa baru disampaikan oleh Gregor, trio sosok tua Small Council Glaire Empire, mulai saling tatap satu sama lain sebelum kemudian berkembang memerah wajahnya. Merasa cukup malu saat harus menerima ceramah menghujam jiwa dari seorang generasi muda. "Tuan-tuan sekalian! Sebagai perwakilan dari House Alknight! Sebagai Tuan Muda yang bertanggung jawab pada rumah, sekali lagi aku menyampaikan permohonan…!" ucap Gregor. "Ijinkan aku memimpin pasukan khusus untuk ambil bagian dalam rencana House Braveheart!" "Semua, akan kembali pada kalian! Kami hanya House yang kebetulan berada di wilayah Glaire Empire! Aku sadar House Alknight, tak berhak menuntut apapun!" Gregor, menyampaikan kalimat yang sukses semakin membuat trio sosok tua Small Council Glaire Empire, terkesan. Bagaimanapun juga, pemuda dihadapan mereka ini, bisa saja langsung bergerak tanpa repot-repot meminta ijin. Namun, ia tampak cukup bijaksana serta dewasa dengan tetap tahu dimana posisi Housenya berdiri. Menghormati otoritas Glaire Empire. "Jadi, dengan ini aku sudah menyampaikan seluruh maksud dan tujuan utamaku datang menghadap para Small Council terhormat!" "House Alknight serta seluruh aliansi kelompok Hutan Pinus Beku, menunggu intruksi! Jika Pihak Glaire Empire memilih untuk tak memberi ijin, maka kami sepenuhnya mengerti!" "Sekedar sampaikan rencana kalian padaku, maka aku akan melanjutkan intruksi pada kelompok Hutan Pinus Beku yang bertugas di wilayah timur!" tutup Gregor. "Cukup…!" Sagera menanggapi sesaat setelah Gregor menutup kalimat, adalah Hand of the King Glaire Empire. "Jangan terus membuat kami para sosok tua generasi lama, malu kepada diri sendiri!" lanjut Sang tangan kanan raja. Seraya kini memasang satu senyum tipis sederhana menghias wajah. "Yahh, generasi muda, memang selalu yang terbaik! Melampaui para generasi lama!" sahut Lord Commander of the Kingsguard Glaire Empire. Ikut memasang senyum tipis saat melirik kearah Master of War. "Tak perlu diskusi lebih jauh! Kau mendapat ijinku!" ucap Master of War. Sebuah kalimat, yang sudah dinanti oleh Gregor sedari tadi. Tuan Muda Kedua House Alknight, segera membalas dengan seringai lebar bak penjahat jalanan, mengembang pada wajah. "Terimakasih!"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD