2 - Gunung Matahari Terbit

1262 Words
*Wuuungg….!!! *BOOOOMMMM….!!! Razak Khan. Salah satu sosok penting Kelompok Bandit Serigala, dimana juga menyandang status sebagai Khan Suku Osiris yang legendaris, mendarat dalam ledakan dahsyat pada lokasi pertarungan. Pendaratan Razak, segera membelah kerumunan anggota kelompok Bandit Yakuza. Beberapa bahkan mati dengan tubuh tercerai berai terkena efek ledakan dahsyat secara langsung dalam jarak dekat. Sementara lebih banyak lainnya, terpental jauh sembari memuntahkan darah segar. *Wuuungg…!!! Tepat setelah dentum ledakan keras membawa kehancuran pada wilayah sekitar menggema dalam kengerian, peristiwa selanjutnya menyusul, adalah sebuah letupan aura, dimana dengan dahsyat segera menyebar luas untuk menghempas seluruh debu. Dengan telah lenyapnya debu bertebaran, sosok Razak yang kini menampilkan sorot mata teguh, akhirnya jelas dilihat oleh tiap orang. Khan Suku Osiris, tak henti memamerkan pancaran aura penuh d******i tanpa batas yang seperti alami meluap dari dalam tubuhnya. Mana Besi yang begitu murni, sepert menari riang membekap Razak. "Hmmm… Kau masih mampu bertahan?" Berdiri tegak tak jauh dari lokasi Zota, Razak bergumam. Zota sendiri, tampak masih cukup mampu berdiri tegak meskipun baru saja harus menghadapi ratusan lawan sekaligus. Juga ditambah menerima rangkaian ledakan dahsyat efek pendaratan penuh d******i Razak. Memanfaatkan kekuatan fisik luar biasa berasal dari lengan kanan dan kaki kiri besi miliknya yang terbuat dari Logam Surgawi, daya tahan tubuh Zota, mencapai tahap di luar nalar akal sehat. Lengan dan Kaki Logam Surgawi buatan Theo, dikombinasikan dengan sifat dasar Zota yang memang bertekad baja, mampu menciptakan sebuah perpaduan sempurna dalam hal perkembangan kekuatan tubuh fisik. "Hahahha…! Lama tak jumpa! Sungguh rindu!" Menanggapi pertanyaan Razak, Zota tampak menjadi antusias. Segera memasang senyum cerah. Razak sendiri, saat ini tampil dengan telah mengambil wujud Meridian Knight Qilin Besi. Sang Bocah Keturunan Suku Osiris tampak benar-benar dalam mode pertempuran penuh, karena selain telah mengambil wujud Meridian Knight, dari dua genggam kepalan tangan kanan dan kiri, juga terpancar aliran Mana Mutasi Berlian. "Jadi, dimana?" tanya Zota tiba-tiba kepada Razak. Menanggapi, pertanyaan tersebut, Razak membuat gerak menunjuk langit. "Boss, memberi kesempatan terakhir!" gumamnya kemudian. "Begitu?" gumam Zota. Seraya mengalihkan tatapan kearah sudut jauh tertentu. "Boss Besar Bandit Yakuza, kau dengar itu?" seru Zota lantang. Arah sedang ia tatap, adalah lokasi dari sosok Boss Besar Bandit Yakuza, berada. "Kesempatan terakhir!" Menanggapi seruan Zota yang jelas merupakan kalimat ancaman tersirat, Boss Besar Bandit Yakuza, bertahan memasang raut wajah tenang. Sebelum kemudian justru membuat tanda isyarat tangan tertentu. *Woooshhhh…!!! *Tapp…!!! *Tapp…!!! Bersama tanda isyarat baru di lakukan oleh Sang Boss Besar, ratusan anggota kelompok Bandit Yakuza yang sebelumnya mengambil posisi sejajar dibelakang, bertahan tak ikut melakukan serangan, seketika melompat serempak untuk membuat posisi mengepung. Dengan bergeraknya sejumlah pasukan tambahan anggota Kelompok Bandit Yakuza, maka secara resmi, seluruh anggota kelompok Bandit tersebut yang sedang berada di Markas Besar Gunung Matahari Terbit, digerakkan seluruhnya. "Hmmmm….???" Pada sudut lain, Uesugi Kenshin yang sedari tadi bertahan mengamati situasi, mulai bergumam sembari mengerutkan kening saat melihat langkah yang baru diambil oleh Boss Besar Bandit Yakuza. "Goemon! Anak itu adalah Razak Khan! Keturunan Suku Osiris, anggota kelompok Bandit Serigala!" "Kusarankan untuk mempertimbangkan ulang keputusanmu!" Tak berselang lama, kerutan pada kening Tuan Muda Pertama Klan Uesugi sirna bersama ia menyerukan kalimat lantang untuk coba memberi peringatan. Tampak sangat peduli dengan nasib dan keselamatan Boss Besar Bandit Yakuza. "Hmmmm… Memang kenapa jika ia adalah Keturunan Suku Osiris?" balas Boss Besar Bandit Yakuza. Menatap remeh kearah sosok Razak. "Hanya seorang bocah!" "Bahkan jika Boss Besar Kelompok Bandit Serigala datang secara pribadi, memang apa yang bisa ia lakukan saat harus berhadapan dengan seluruh anggota kelompok Bandit Yakuza-ku?" "Ini adalah Gunung Matahari Terbit! Markas Besar Bandit Yakuza!" Sang Boss Besar, menutup kalimat dengan seruan lantang membawa intonasi nada penuh kepercayaan diri, sebelum kemudian, untuk sekali lagi membuat gerak mengangkat tangan. Mengeluarkan sebuah tabung. *Bammmm…!!! *Woooshhhh…!!! Tutup tabung terbuka dalam bunyi cukup keras. Letupan nyala api, terbang tinggi membumbung diatas langit. *Boooommmm….!!! Nyala api yang sempat membumbung tinggi, meledak untuk kemudian membentuk lambang Bandit Yakuza menghiasi langit Gunung Matahari Terbit. "Tuan Zota! Ini sepenuhnya tak baik untukmu!" Guan Liufei, sosok anggota Klan Guan dalam jajaran Kelompok Bandit Yakuza, dimana berdiri pada barisan terdepan pasukan pengepung, segera memasang raut wajah serius, memberi kalimat peringatkan kepada Zota saat melihat apa baru dilakukan oleh Boss Besar Bandit Yakuza. "Itu adalah tanda untuk seluruh anggota Bandit Yakuza, berkumpul kembali ke markas besar!" lanjut Guan Liufei. "Begitu?" Menanggapi kalimat peringatan Guan Liufei, Zota bergumam seraya memasang tatapan terima kasih kepada sosok anggota Klan Guan tersebut. Menganggap Guan Liufei, baru saja menunjukkan niat baik tertentu meskipun jelas berada di sisi pihak berlawanan. "Terimakasih, hanya saja… Baru dilakukan oleh Boss Besar kalian, bisa kukatakan justru menjadi tanda dari Kelompok Bandit Yakuza, secara sengaja melempar diri mereka sendiri kedalam bara api neraka!" gumam Zota. Bukan merasa terancam, justru malah memasang senyum lebar. "Kita selesaikan percakapannya!" Menanggapi setelah Zota, adalah Razak. "Boss menitipkan ini!" lanjut Razak, seraya memberi beberapa Pill obat kepada Zota. "Ohhh… Apapun pemberian Boss, pastilah barang bagus tak biasa!" balas Zota. Sekejap kemudian, tanpa keraguan sama sekali, menelan seluruh Pill obat dalam satu tegukan. "Hmmm….!!" "Uuurgghhhh….!" Sempat merasakan sebuah sensasi tusukan tertentu menghujam Ranah Jiwa-nya, Zota mengerang menahan rasa sakit untuk sepersekian detik sebelum hal luar biasa, terjadi. *Woooshhhh…!!! Pancaran aura Mana Tanah intens, melonjak tak terkendali dalam deru liar dari tubuh Zota saat ranah jiwanya, seperti baru saja di hujam gelombang dahsyat energi kehidupan. "Woooaaah….! Apa kataku! Ini tak biasa dan sungguh luar biasa!" seru Zota lantang. Tersenyum lebar antusias saat merasa segala rasa sakit yang tadi sempat mendera sekujur tubuh, perlahan lenyap bersama gelombang energi kehidupan, mulai meluap untuk menyebar keseluruh garis-garis Meridian di dalam tubuhnya. *Boooommmm….!!! Segala hal luar biasa sedang terjadi pada tubuh Zota, ditutup dengan sebuah pancaran aura dahsyat meledak hebat untuk beberapa saat sebelum kemudian tertarik sekali lagi fokus menyelubungi tangan kanan serta kaki kiri logam Surgawi. "Sungguh menyegarkan!" gumam Zota. *BOOOOMMMM…!!! Gumaman Zota, bersambut ledakan lain yang tampak lebih dahsyat dari miliknya, tiba-tiba menderu keras. *Wuuungg….!!! Ledakan dahsyat yang tak lain berasal dari pancaran aura Mana Mutasi Berlian, berderak intens pada dua kepalan tinju Razak. "Wahhh… Itu baru?" tanya Zota. Menatap antusias aliran Mana Mutasi Berlian yang kini mulai terhimpun padat. "Banyak hal terjadi semenjak kau meninggalkan Benteng Osiris untuk menjalankan misi khusus dari Boss!" gumam Razak. "Itu akan memakan banyak waktu jika harus menjelaskan sekarang!" "Jadi, sebaiknya simpan untuk nanti! Kembali fokus pada intruksi Boss!" "Kita bergerak untuk membuka!" tutup Razak. "Cukup ocehan serta aksi pamer kalian!" Razak baru menutup mulut saat seruan Boss Besar Bandit Yakuza, terdengar lantang. "Bagaimanapun juga, dilihat dari sudut pandang sisi manapun, bisa kukatakan kalian sudah setengah mayat!" Boss Besar Bandit Yakuza, menutup kalimat dengan menyerukan intruksi jelas kepada seluruh anggotanya, untuk bergerak menyerang bersamaan. *Boooommmm…!!! *Boooommmm…!!! *Boooommmm….!!! Letupan-letupan aura perubahan wujud Knight, menggema ratusan kali saat seluruh anggota kelompok Bandit Yakuza, menyambut intruksi Boss Besar mereka dengan segera mengambil mode tempur masing-masing. *Woooshhhh…!!! *Woooshhhh…!!! *Woooshhhh…!!! Bersama prosesi perubahan wujud Knight selesai, ratusan anggota kelompok Bandit Yakuza mengepung disekitar, serempak melesat maju. Pergerakan ratusan Knight yang kini melaju secara bersamaan, segera membawa gelombang aura menekan terasa begitu menyesakkan wilayah sekitar. "Sensasi macam ini, terakhir kudapatkan hanya dalam jalannya pertempuran besar Laut Ungu!" gumam Zota. "Bukankah bagus untuk menempa tubuh?" balas Razak singkat. "Hahhahaha…! Itu adalah salah satu hal paling kusuka darimu! Menjadikan segala situasi seburuk apapun, sebagai ajang berlatih!" sahut Zota. Menatap takjub pada sosok Razak.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD