23. "Sebaiknya, kamu makan malam. Aku tidak ingin kamu semakin merepotkan ku." Ketusnya, Devan duduk di tepi ranjang. Eve hanya terdiam, membuat Devan semakin geram. "Apa kamu tidak mendengar perintahku hah?" Bentaknya sedikit lebih keras. "Apa peduli mu, akan lebih baik aku mati saja." Eve benar-benar frustasi. Suaminya menatap Eve dengan tajam, seolah tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. "Apa yang kamu katakan?" Suaranya merendah, tetapi penuh dengan emosi yang tertahan. Eve tak gentar. "Aku bilang, akan lebih baik jika aku mati saja. Setidaknya aku tidak akan menjadi beban atau alat permainan mu lagi." suaranya gemetar, rasa sakit terlalu mendalam untuk ia tahan terlalu lama. Keinginan Eve untuk mencoba mengubah takdir dan merebut hati Devan sesuai yang Bibi Mel