22. Sedih

1925 Words

Seperti dugaan Vivi sebelumnya, Adrian bahkan rela langsung pulang keesokan harinya dari Bali begitu mendapatkan kabar bahwa Arletta masuk rumah sakit. Dan kini Vivi berada di depan pintu kamar rawat inap Arletta, kebetulan sekali ia melihat Adrian yang melangkah dengan langkah terburu kearahnya. Bahkan wajah khawatirnya membuat Vivi tersenyum getir, sebegitu khawatirnya Adrian dengan selingkuhannya. “Gimana keadaan Arletta?” tanya  Adrian ketika berada dihadapan Vivi, wajahnya sangat khawatir. “Sudah membaik.” Jawab Vivi pendek. “Kenapa dia bisa sampai dirawat?” Vivi sengaja mengedikkan bahunya. “Kamu tanya saja sendiri. Aku mau ke cafetaria dulu, beli kopi. Kamu mau?” Adrian menggelengkan kepalanya. Tidak memperdulikan basa-basi Vivi dan langsung masuk kedalam ruang rawat inap A

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD