24. JANGAN MENIKAH, ALUNA

2094 Words

“Selamat pagi,” sapa Angkasa kepada kedua orang tuanya yang sedang duduk untuk sarapan. “Pagi Angkasa, sarapan dulu.” Angkasa duduk di sebelah ayahnya. “Terima kasih, Ma.” Angkasa melihat ada berbagai kue basah di atas meja makan dan hal ini tidak biasa baginya. “Tumben ada kue basah untuk sarapan.” “Oh ini? Tadi pagi sekali Mamanya Aluna datang ke sini. Katanya abis dari belanja ikan segar jadi sekalian bawa ini untuk kita sarapan.” “Tante Ambar ke sini?” Angkasa terkejut sekaligus tidak tau. “Sama siapa?” “Katanya sama Azel tapi nggak ikut turun. Nggak mampir juga karena buru-buru.” “Kenapa Mama nggak bilang sama aku?” “Kan Mama udah bilang kalau Ambar lagi buru-buru. Cuma bawa jajan ini dan langsung pulang.” Jelas Andani. Akhirnya Angkasa mengangguk pelan. “Oh jadi begitu.” “Ca

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD