Selamat membaca
Keesokan harinya, Bryan memarkirkan sepedanya begitu dia tiba di Rafael group. Detik berikutnya, sebuah mobil mewah berwarna putih mutiara perlahan memasuki parkiran dan diparkir di tempat yang sama. Sudut mata Bryan melirik mobil di sampingnya. Mobil itu tidak asing baginya.
Sepasang kekasih menuruni mobil dengan seringai yang arogan. Pria dan wanita itu berpakaian rapi dan sedikit mewah. Tanpa diduga, mereka adalah sepupu dari Miley. Bryan tidak tau apa yang sedang mereka lakukan di Rafael Group namun, untuk menghindari masalah maka dia memilih untuk menghindarinya.
Tetapi gerak geriknya diketahui oleh Wilson. Pria itu meneriaki Bryan, “Oh Kakak ipar!”
Tidak ada pilihan lain selain menanggapinya maka Bryan menanggapinya dengan wajah yang polos, “Apa yang kalian lakukan di sini?”
Wanita yang berdiri di samping pria muda di depan Bryan tertawa mengejek ketika dia merespon Bryan, “Kami ingin bertemu dengan Elena, wakil ketua Rafael grup.”
Salah satu alis Bryan terangkat ketika dia mengangguk dengan pelan dan berpura-pura untuk berkata manis, “Karena keluarga Wilson adalah mitra perusahaan Rafael group maka akan membantu keluarga Marione juga di masa depan."
Meskipun, dia adalah pemilik dari perusahaan Rafael grup sekarang tetapi dia tidak ingin mengespos dirinya. Tatapan Wilson semakin tajam ketika dia memandangi Bryan dengan tatapan yang jijik. Apa lagi jika dia ingat bahwa dia telah gagal memenangkan hati Miley karena Bryan. Maka, emosinya semakin tidak bisa dikendalikan.
Setelah terdiam, Wilson akhirnya bertanya dengan rasa ingin tahu, “Untuk apa kakak ipar datang ke Rafael Group?”
Bryan menatapnya sebelum menyeringai, “Aku sedang mencari pekerjaan.”
“Mengapa kau mencari pekerjaan di Rafael grup?”
Bryan mengerutkan keningnya sebelum menanggapinya dengan malas, “Apa hubungan pencarian kerjaku dengan kau?”
Setelah mengatakan itu, Bryan hendak pergi tetapi Aline menghentikannya saat suaranya terdengar, "Emangnya ada yang salah dengan pertanyaan Wilson?"
Melihat Bryan mengabaikannya, maka wanita muda yang bernama Aline itu dengan sengaja meninggikan suaranya, “Apakah kau memiliki ijazah? Apa kau memiliki prestasi? Apa yang kau banggakan dengan dirimu yang tidak berguna itu?”
Bryan masih enggan merespon orang ini. Karena merasa kesal, Aline mencibirnya, “Rafael grup tidak akan mempekerjakan sampah sepertimu, mereka akan rugi karena mereka hanya akan membuang uang untuk menggajimu. Sebaiknya kau memungut sampah saja, lumayan bisa dijual.”
Dengan begitu, Aline menjatuhkan botol minuman tepat di kaki Bryan sambil bergumam, “Pungutlah botol itu lalu kau bisa menjualnya untuk mendapatkan uang, haha.”
Sementara, pria yang berdiri di sampingnya mengindahkan ucapan aline dengan seringainya yang mengejek, “Meskipun kau itu benalu tetapi kita punya hubungan keluarga. Aku akan membantumu untuk masuk ke dalam perusahaan ini. Pekerjaan membersihkan kamar mandi sangat cocok untukmu.”
Bryan tertawa dingin sebelum menjawab dengan santai, “Jangan mengkhawatirkan aku. Sebaiknya kau urus pekerjaanmu sendiri dan aku yakin perusahaan Rafael grup tidak akan bekerja sama dengan sampah sepertimu!” sahut Bryan sambil tersenyum.
Ekpresi Wilson menjadi gelap dan aliran darah di wajah tampak menegang. Dia bertanya dengan marah, “Siapa yang kau katakan seperti sampah?”
“Kau yang sampah!” sahut Bryan santai ketika jari telujuknya menunjuk ke arah Wilson. Dia berlalu melangkah ke dalam gedung Rafael group.
Wilson dengan cepat melebarkan langkahnya ketika dia hendak menarik Bryan yang ingin memasuki pintu lift.Pria itu mengurungkan niatnya ketika dia menekan perasaan marahnya untuk menampar Bryan. Dia tidak ingin membuat masalah baru saat ini. Pasalnya, dia sedang berada di dalam gedung Rafael grup.
Wilson mendengus dingin. “Kau kubiarkan pergi. Jangan berpikir bahwa kau akan lolos lain kali. Jangan bermimpi."
Bryan berkata dengan dingin tanpa menoleh sambil memasuki lift dan berkata, “Kita lihat saja nanti. Kesombonganmu akan segera berakhir."
“Dasar sampah!” Wilson mengutuknya dengan marah.
Sebagai kekasih yang baik, Aline mencoba meredakan amarah Wilson sebelum mereka bertemu dengan Elena untuk membahas kerja sama mereka. Dia berkata, “Wilson, lupakan dia. Kita cari lift yang lain."
Wilson mengangguk setuju. Dengan begitu, Bryan naik ke dalam lift lalu menuju ke lantai atas di tempat ruang ketua berada.
Di sisi lain, Geral Steven sudah mengatur segalanya untuk Bryan. Dua orang yang ditunjukan olehnya adalah orang yang terkenal dengan kesuksesannya.
Wanita itu telah membuat Rafael Group semakin sukses sehingga bos lamanya memberi jabatan sebagai wakil ketua dari Rafael Group. Wanita itu bernama Elena Algio.
Namun, sekarang Rafael grup telah berganti kepemilikan menjadi nama Bryan Zavier, pewaris dari keluarga Zavier. Ini adalah pertemuan pertamanya dengan Elena. Wanita yang bernama Elena itu tertegun saat mendapati bosnya itu masih muda.
Elena kemudian menyapanya dengan hormat. “Selamat datang di kantor saya, Tuan Muda.”
Bryan mengangguk dan duduk di meja Elena sambil berkata, “Saya tidak akan sering datang ke Rafael grup karena itu saya ingin Anda membantu saya mengatasi permasalahan di Rafael grup dan tidak mengungkapkan identitas saya.”
Karena suara Bryan terdengar dingin hingga membuat Elena menjadi gugup. Dia berkata dengan cepat, “Mr. Zavier, jangan sungkan-sungkan untuk meminta bantuan saya. Dengan sangat senang hati saya akan membantu Anda semampu saya.”
Seorang sekretaris wanita datang dan mengetuk pintu, lalu dia berkata, “Nyonya Elena, ada yang ingin bertemu dengan anda. Pria itu bernama Wilson. Dia datang bersama tunangannya.”
Elena melirik Bryan sebelum dia menanggapinya. Seolah-olah, dia tidak berani menjawab sebelum Bryan memberikan anggukan sebagai isyarat untuknya. Begitu, dia mendapatkan persetujuan Bryan, Elena segera menjawabnya. “Katakan padanya saya ada tamu jadi silahkan menunggu,” ujar Elena.
"Baik, Nyonya." Sekretaris itu segera menyampaikan pesan Elena pada Wilson.
Sementara, Bryan dan Elena kembali melanjutkan pertemuan mereka. Bryan mengulik informasi tentang Wilson pada Elena, “Apakah kau tau siapa Wilson itu?”
Elena mengangguk dan menjelaskan, “Keluarganya adalah mitra kami. Bisnis utama mereka bergantung pada kami. Mereka sering ke sini.”
Bryan mengusap dagunya beberapa kali sebelum dia memberi perintah, “Mulai sekarang, tidak ada lagi kerjasama antara Rafael group dengan bisnis keluarga Wilson. Kau tahu apa yang harus kau lakukan!"
Ekpresi wajah Elena berubah. Dengan cepat wanita itu mengangguk. Elena menyakini bahwa seseorang dari keluarga Wilson telah menyinggung Tuan Muda. Dia berkata dengan tegas, “Baik Tuan Muda. Saya akan segera menghentikan semua kerjasama ini.”
Setelah itu, Bryan melanjutkan, “Katakan pada mereka bahwa Rafael grup tidak akan bekerja sama dengan sampah yang berkualitas rendah. Biarkan penjaga keamanan untuk mengusir mereka.”
Elena menyadari kemarahan Bryan pada pria yang bernama Wilson. Oleh karena itu, dia tidak ingin mengulur waktu untuk menghubungi asistennya untuk menyampaikan pesan dari Bryan.
Sementara di luar, Wilson dan Aline menunggu dengan penuh semangat. Wilson menjadi tidak sabar untuk bertemu dengan Elena, wakil ketua Rafael Group.Pria itu bertanya kembali, “Halo, apakah Nyonya Elena punya waktu menemui kita?”
Yang mengejutkan adalah ketika dia mendengar suara dari sang sekretaris, “Maaf, Deputi Elena kami menyampaikan bahwa mulai hari ini Rafael grup tidak akan bekerjasama lagi dengan orang yang berkualitas rendah seperti Anda, kami membatalkan semua kerjasama dengan keluarga Anda!”
“Apa katamu?” Wilson tercengang ketika merasa kalimat yang diucapkan sang sekretaris itu sangat familiar.
“Apa maksut dengan Nyonya Elena?” Wilson merasa dadanya sesak. Dia bertanya-tanya apa yang sedang terjadi? Kenapa semua kerja sama dihentikan?
75 persen dari keuntungan keluarga Raflesia diperoleh dari Rafael Grup. Jika kerja sama dihentikan, maka kekuatan keluarga akan semakin melemah.
“Tidakkk!” Wilson berteriak karena tidak bisa menerima kenyataan ini. “Saya ingin bertemu dan mendengar langsung dari Nyonya Elena!”
Namun, sang sekretaris kembali menanggapinya dengan sopan, “Maaf, Deputi Elena tidak ingin bertemu dengan Anda dan Rafael grup tidak bersedia bekerja sama dengan perusahaan Anda mulai hari.”
Wilson mencengkarmkan ponsenya dengan kuat dan berkata dengan marah pada sekretaris Elena, “Bagaimana ini bisa terjadi? Anda ingin bermain-main dengan saya! Kami perusahaan mitra yang sudah lama menjalin kerja sama.”
Karena merasa tidak nyaman, sang sekretaris memberi intruksi pada petugas security. “Tolong keluarkan mereka dari sini!”
Kapten keamanan mengangguk dan melangkah ke arah Wilson. Siapa sangka jika petugas keamanan ini berlaku kasar pada mereka. Dia dengan cepat memutar tangan Wilson ke belakang hingga pria itu mengerang kesakitan.
“Jangan membuat masalah di sini! Keluar dari sini!” Suara keras terdengar kemudian. Petugas keamanan mengusir Wilson dengan tegas.
Bersambung