When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Happy reading Mata Grace membesar ketika mendengarkan ucapan Antonio. Dia bertanya dengan gusar, “Apa? Bryan memberimu 50 ribu dolar? Dari mana uang itu kau dapatkan?” Kemudian tatapan Grace beralih ke arah Bryan. Seolah dia meminta penjelasan dari Bryan. “Dari uang pribadiku,” Bryan menjawab dengan santai. “Uang pribadi? Berapa jumlah uangmu. Mengapa kau tidak memberikannya padaku? Kau tinggal dan makan serta minum di rumahku tetapi tidak membayarnya?” ujar Grace. Keserakahannya mulai menyelimutinya. Bryan mendengus sebelum dia berkata tanpa daya. “Bu, aku tidak menabung banyak uang. Aku telah membeli 2 Porsche. Tentu saja, uangku sudah habis.” Wanita itu menyipitkan matanya ke arah Bryan ketika dia bertanya dengan ekpresi arogan yang tampak di wajahnya. “Berapa ba