When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Happy reading Grace berteriak begitu dia melihat menantunya datang. “Bryan, mengapa kau datang lama sekali? Lihat ibumu sudah dipukuli mereka.” Bryan menatapnya dengan dingin dan bertanya padanya. “Ibu, apa yang terjadi? Mengapa hutangmu itu sangat besar.” Wanita paruh baya itu menarik napasnya dalam-dalam dan menjawab dengan pelan ketika dia melihat ke arah Bryan. “Bibimu dan wanita itu bersekongkol untuk menipuku. Mereka memaksaku untuk mengadaikan vila milikmu itu sehingga aku tidak berdaya saat ini.” Sudut mata Bryan melirik ke arah wanita tua yang disebutkan oleh mertuanya. Dia berkata dengan dingin. “Jangan khawatir. Aku akan memberinya pelajaran karena telah menipumu.” Sementara Geni menyeringai dengan tatapan tajam ke arah Bryan. Dia berkata dengan sikap yan