Sesaat kemudian, Gama kembali ke kamar perawatan istrinya, lalu menghampirinya dan duduk disebelahnya. Gama masuk karena sudah melihat ketiga teman istrinya itu sudah pulang, jadi ia tak akan bertemu dengan mereka lagi. Gama duduk di kursi kosong dengan wajah yang ditekut, seolah ia ingin mengatakan sesuatu namun ia menahannya karena egonya yang besar. “Kalau kamu mau pulang, pulang saja. Aku akan di sini sendirian,” kata Adrena. Gama menggeleng dan berkata, “Sudah lah. Kamu diam saja.” “Kamu kan harus bekerja besok. Pulang lah untuk beristirahat.” “Dan, kamu juga mau mengusir saya dari sini? Maaf kalau saya salah, tapi biarkan saya di sini.” Adrena tersenyum dan mengembuskan napas panjang. Adrena menggeleng dan berkata, “Akhirnya setelah sekian lama, aku mendengar kamu mengatakan uc