Tanpa mengurangi hormat, mereka terpaksa minta izin ke Rudi Hartanto untuk menutupi matanya selama perjalanan menuju gudang milik Ibra. Bukan tidak percaya, tapi tempat itu memang hanya orang-orang tertentu yang boleh tahu. Mengingat gudang yang berada jauh terpencil di daerah pinggiran itu menyimpan rahasia besar dan banyak senjata milik Ibra. Jantung Ezra berdegup cepat. Tangannya seperti kesemutan tidak sabar ingin mencincang pembunuh keluarganya dua puluh tahun lalu itu. Setelah sekian tahun mundur dari pekerjaannya sebagai bodyguard khusus, tidak lagi bermain keras. Kali ini dia akan mengotori lagi tangannya dengan darah. Hera meremas lembut tangan calon suaminya yang terasa panas dan seperti berkedut. Paham, sesakit apa hati Ezra sekarang. “Tadi harusnya kamu di rumah saja. Ngeyel