Itu bukan suara Felly, melainkan suara milik nenek Halima yang tengah tersulut emosi saat melihat cucu kesayangannya berciuman dengan wanita lain di depan istrinya yang tengah hamil. Dengan ke dua matanya yang melotot seperti hampir keluar dari tempatnya, wanita itu itu berjalan dengan terburu-buru mendekat ke arah Gavin dan Sofia yang kini sudah tidak lagi berciuman setelah mendengar suara teriakannya yang sangat keras itu. Felly hanya bisa diam mematung, salah satu tangannya menyentuh perutnya yang buncit seolah ia tengah mencoba untuk kuat menghadapi semua ini demi sang buah hati. Sedangkan air matanya sudah menetes dengan sangat deras, hati seorang istri mana yang tidak cemburu jika melihat suaminya di cium oleh wanita lain, Felly cemburu dan juga sakit hati. Plak. Sebuah tamparan ker
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books