bc

Point of You

book_age16+
26
FOLLOW
1K
READ
possessive
arrogant
dominant
drama
bxb
slice of life
lonely
actor
like
intro-logo
Blurb

Hidup tidak hanya sekedar Point of You

A love story journey about an actor and a writer. Just wait ~

chap-preview
Free preview
Part 1
PART 1   “s**t!!” Suara teriakan tiba – tiba itu mengagetkan dua orang lain di meja itu. Keduanya menatap bingung laki – laki mungil yang sedang serius menatap ponsel nya. “Kenapa? Ada apa? Kenapa kau teriak?” Laki – laki yang teriak itu hanya diam sambil terus menatap ponsel di tangannya. “Apa aku bermimpi.. akhh” Laki – laki itu menatap tajam temannya yang baru saja mencubit pipinya. “Kau pikir?” Jawabnya tanpa merasa bersalah setelah mencubit kuat pipi temannya itu. “Tidak, aku tidak bermimpi. Tapi lihat ini, aku pasti salah membacanya..” Laki – laki itu menyerahkan ponsel nya kepada dua temannya. Keduanya langsung membaca pesan yang tertulis di layar ponsel pintar itu. Mereka saling bertatapan selama beberapa detik sebelum menatap laki – laki mungil di hadapannya. “Ini.. kau.. “ “Tidak mungkin bukan?” “Tapi disini tertulis ‘Jeff Anderson’ kalian pasti mengenalnya bukan? Dia sutradara terkenal itu! semua filmnya masuk box office dengan rating tinggi!” Jina, satu – satunya perempuan yang ada disana memukul pelan temannya dengan semangat. “Dia ingin membuat cerita mu menjadi sebuah film? Hebat sekali J!” Kedua temannya terlihat sangat excited setelah membaca pesan itu “Terima saja tawarannya, ini kesempatan yang bagus untukmu! Siapa tau buku mu yang lain akan dijadikan film juga olehnya” “Kau yakin dia tidak salah mengirim pesan?” “Tidak mungkin! Disini jelas – jelas tertulis namamu ‘James Axton ‘”  “Dia juga tidak mungkin ingin repot – repot mencari kontak mu jika dia salah mengirim pesan. Ini kesempatan yang bagus J, kau harus bertemu dengannya segera” “Tapi Ji, aku masih tidak percaya jika ceritaku..” “Hey you stupid! Cepat balas pesannya dan katakan kau akan bertemu dengannya. Cepat! Sebelum aku memukul bokongmu” “Seriously Mark, kau benar – benar kejam” “Yes, I am. Cepat balas pesannya!” “Kalian yakin?” “One hundred percent! Ini kesempatan mu J, sebelum kau menyesal” Laki – laki yang di panggil J tersebut langsung meraih ponsel nya dan membalas pesan. Aku harap aku mengambil keputusan yang benar. ** KRINGGGG!!!! Bunyi alarm untuk yang kesekian kalinya berbunyi didalam kamar itu. Matahari sudah bersiar dengan terang di luar sana tetapi sosok yang masih bergelung nyaman di balik selimutnya hanya mengerang kesal terus mengabaikan bunyi alarm nya. Bunyi alarm sekali lagi berbunyi dengan nyaring di kamar itu akhirnya sosok itu bangkit dari tidurnya dan meraih ponsel nya yang tergeletak di atas nakas sebelah tempat tidurnya. “Ugh kenapa berisik sekali!” Dia mencoba membuka matanya yang terasa berat karena dia bahkan baru tertidur beberapa jam setelah mengerjakan naskahnya. Seketika kedua matanya terbuka lebar saat melihat jam di ponsel nya. “Aku akan mati!!” Teriaknya sambil melompat dari atas tempat tidur dan berlari kearah kamar mandi.   James Axton atau yang di kenal sebagai Jamie adalah seorang penulis buku yang sedang naik daun. Beberapa bukunya bahkan menjadi best seller di seluruh kota. Laki laki muda berumur 26 tahun dengan tinggi 174 cm berwajah lucu dengan pipi tembam yang sangat menggemaskan serta rambut dark brown yang terlihat sangat cocok padanya. Laki – laki ini lahir di Bristol dengan kedua orang tua yang sangat menyayangi nya. Sejak dulu dia memang bercita – cita menjadi seorang penulis buku seperti idolanya J.K Rowling yang berhasil menghasilkan karya luar biasanya, Harry Potter. Tetapi kedua orang tuanya tidak menyetujui keinginan nya tersebut karena menurut mereka menulis bukanlah pekerjaan yang menjanjikan. Maka dari itu di umurnya yang menginjak 20 tahun dia keluar dari rumah untuk mengejar mimpinya  dan pergi menuju London dengan modal nekat. Beruntung di London dia mempunyai kenalan yaitu tetangganya dulu saat di Bristol. Dan sekarang saat dimana salah satu karyanya mendapatkan kesempatan untuk di jadikan sebuah film. Dia benar – benar merasa sedang bermimpi, dia tidak menyangka mendapatkan kesempatan itu dimana dia bahkan merasa karyanya tidak lah semenarik itu walaupun fakta nya tidak seperti itu. Dia hanya kurang percaya diri, karena bahkan karyanya sangat disukai publik. ** Pagi hari ini Jamie memiliki janji dengan seseorang yang mengirimkannya pesan beberapa hari yang lalu. Dia sudah menantikan hari ini tapi ternyata di bangun kesiangan dan harus berlari menuju tempat pertemuan nya itu. Laki – laki mungil itu berlari terengah – engah memasuki sebuah cafe, dia menatap sekeliling cafe dan akhirnya menemukan seseorang yang ingin dijumpai olehnya. “I am so sorry Mr. Jeff, maaf saya terlambat” Laki – laki berusia 46 tahun yang terlihat sangat atletis itu hanya tersenyum kecil menanggapinya. “Don’t worry, silahkan duduk” Jamie langsung duduk di hadapan laki – laki itu sambil menghela nafas panjang. Dia merasa sangat gugup sekarang karena dia tidak terbiasa bertemu dengan orang – orang baru. “Kau membawa script nya?” “Tentu” Laki – laki mungil itu langsung mengambil tumpukan kertas yang dia bawa dan menyerahkannya pada sang sutradara. Sepuluh menit berlalu dalam hening, Jamie hanya terdiam di kursi nya sambil sesekali melihat kearah pria dihadapan nya yang sedang fokus membaca. “Sejujurnya aku sudah membaca garis besarnya cerita ini karena anakku suka membaca karya – karyamu. Aku menyukai cerita yang kau hasilkan, tapi bisa kah aku meminta untuk mempertegas bagian – bagian tertentu? Tentu saja itu tidak akan mengubah apapun dalam cerita ini” “Tentu, saya bisa melakukannya!” Mr. Jeff tersenyum ramah lalu meletakkan script itu diatas meja. “Untuk masalah pemain ada yang ingin kau usulkan? Atau aktor dan aktris favoritmu?” “Ah.. sejujurnya saya tidak terlalu mengikuti perkembangan infotaiment belakangan ini, jadi saya menyerahkan semuanya pada anda, saya percayakan semuanya pada anda” “Baiklah, jadi kita sepakat ya. untuk masalah kontrak dan yang lainnya kau akan dihubungi oleh asisten ku” “Ya Mr. Jeff” “Senang bekerja sama denganmu” Jamie menjabat tangan laki – laki dihadapan nya dengan senyum kecil. Masih tidak menyangka dirinya akan mendapatkan kesempatan ini. ** “Yo, kau sudah datang” Seorang laki – laki berumur 26 tahun dengan tinggi 180 cm berwajah tampan dan surai hitam mendekati meja dimana seorang laki – laki mungil duduk sambil menyesap americano pesanan nya. “Ya, aku baru saja bertemu dengan Mr. Jeff” “Oh bagaimana? Kau menerima tawarannya bukan? Jangan katakan tidak atau aku akan memukulmu kepalamu!” Jamie mengedikkan bahunya dengan senyum lebar di wajahnya. “Oh kau menerimanya? Bagus sekali sobat! Aku bangga padamu” Mark memanggil seorang pelayan untuk memesan minuman sebelum kembali menatap laki – laki di hadapannya. “Jadi apa sudah ditentukan siapa saja yang akan bermain di film itu?” Jamie hanya mengedikkan bahunya tidak acuh “Aku tidak tau” “Bagaimana mungkin kau tidak tau?” “Kau tau sendiri jika aku bahkan tidak mengenal siapapun selebriti saat ini” “Apa kau hidup dalam goa? Hidupmu hanya seputar menulis, makan dan bermain game” Jamie hanya tersenyum kecil tidak peduli, lagi pula tidak ada untung baginya mengikuti perkembangan dunia selebriti. Berbeda dengan laki – laki dihadapan nya ini, Mark adalah seorang manajer salah satu aktor pendatang baru yang sedang booming saat ini. Hal itu dia ketahui karena Mark dengan semangat menceritakan jika artis nya memenangkan penghargaan 'actris of the year'. “Kau tidak bekerja?” “Tidak, hari ini Dean hanya ada satu pemotretan sebuah produk lalu dia meminta istirahat, jadi di sinilah aku sekarang. Oh iya, aku mempunyai tiket sebuah premier film yang diadakan minggu depan, Dean memberikan ku dua jadi ini satu untukmu” “Aku? Untuk apa kau memberikannya padaku? Kau tau sendiri jika aku tidak tertarik dengan acara seperti itu” “Oh ayolah, kau harus datang. Kau akan bertemu banyak selebriti disana, siapa tau salah satu dari mereka akan bermain di film mu” “Apa itu penting? Aku juga akan tetap bertemu dengannya nanti” “Oh ayolah ini akan menyenangkan, aku janji. Kau akan menyesal jika menolak ini” “Tapi aku benar –benar tidak tertarik” “Kau harus datang. Aku memaksa!” Jamie menatap lembar tiket itu malas sebelum menyimpannya di dalam tas nya. **

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Sexy game with the boss

read
1.1M
bc

Yes Daddy?

read
802.0K
bc

I LOVE YOU HOT DADDY

read
1.1M
bc

SEXY LITTLE SISTER (Bahasa Indonesia)

read
311.8K
bc

FORCED LOVE (INDONESIA)

read
601.2K
bc

Married With My Childhood Friend

read
45.4K
bc

Papah Mertua

read
533.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook