Hope, harapan nan (tak) sirna

Hope, harapan nan (tak) sirna

book_age18+
52
FOLLOW
1K
READ
HE
kickass heroine
stepfather
drama
secrets
like
intro-logo
Blurb

Perjalanan hidup gadis kampung yang bernama Nadira puji astuti yang tinggal sebatang kara setelah kematian Ayahnya. Sang Ibu yang tak menginginkan kehadiran Dira, begitu ia biasa dipanggil, bahkan telah meninggalkannya sejak Dira masih bayi. Takdir buruk seperti tak putus menghampirinya saat Dira terpaksa bergantung pada ibunya yang ternyata selama ini hidup sangat berkecukupan di negeri orang.

chap-preview
Free preview
prolog
Aku, Nadira Puji Astuti. Seorang wanita dewasa yang tidak bisa mengambil keputusan sendiri atas hidup yang harus aku jalani sendiri. Ya sendiri, aku ingin menekankan kata sendiri dalam setiap kalimat yang aku ucapkan karena selama ini aku memang hidup sendiri. Ralat, sendiri__setelah Ayah yang begitu aku sayangi meninggalkanku saat aku baru menamatkan masa sekolah menengah pertama. Ayahku, Pujiono adalah pria biasa yang selalu terlihat luar biasa dimataku karena sepanjang hidup yang kuingat cuma ada dia sebagai orang tuaku. Ayahku meninggal karena penyakit asma yang dideritanya kian hari kian parah karena tidak pernah diobati secara tuntas. Biaya menjadi kendala utama untuk melakukan pengobatan yang sangat mencekik bagi kaum marginal seperti kami. Maklum, Ayahku tidak pernah punya pekerjaan tetap selama ini. Setiap hari dia hanya mengerjakan pekerjaan yang diberikan oleh orang lain saja dan tidak selalu ada. Jadi tak jarang kami harus menahan lapar disaat tidak ada panggilan kerja buatnya. Konon karena hal itulah yang membuat aku tidak memiliki seorang ibu seperti orang kebanyakan. Sebenarnya ada satu orang lagi yang mengisi hidupku, nenekku sendiri. Ibu dari Ayahku itulah yang turut andil membesarkanku tapi sayangnya dia meninggal terlalu cepat bagiku, disaat aku masih kelas dua sekolah dasar. Lalu kemana ibuku? Wanita itu pergi. Seperti yang aku bilang sebelumnya, dia pergi karena tidak tahan dengan kemiskinan yang diberikan oleh Ayahku sepanjang usia pernikahan mereka. Tiga tahun menunggu sampai diberi keturunan tidak membuat Ibuku menyayangiku begitu lahir. Yang terjadi malah sebaliknya, umurku bahkan belum genap setahun saat dia pergi menjadi tenaga kerja wanita ke negara lain. Wanita itu bernama Astari. Dia memiliki rupa yang ayu khas orang Indonesia. Selain namanya, aku tidak mau mengenalnya lebih jauh lagi. Wanita kejam itu tidak perlu aku ingat lagi. Biarlah melebur bersama keringatku saat harus menjadi buruh cuci dirumah tetangga setiap pagi demi menyambung hidupku yang kini sebatang kara. Tapi.... Leburan keringatku harus menjadi kristal saat suatu pagi tiba- tiba datang utusan keluarga ibuku dari kampung sebelah yang menjemputku untuk dibawa ke tempat yang jauh. Ketempt Ibuku yang katanya sudah tinggal semakin jauh. Katanya Ibuku bahkan sudah tinggal dibenua yang berbeda denganku selama ini. Harapanku muncul seketika. Aku jadi kemaruk saat mengetahui bahwa ternyata Ibuku masih memperdulikanku. Perasaanku membuncah. Ucapan syukur tak henti- henti keluar dari mulutku. Rasanya sulit dipercaya kalau aku yang selama ini tinggal di gubuk derita tiba-tiba saja mendapatkan tempat di sebuah istana dongeng. Ternyata rumor yang sempat kudengar benar adanya. Ibuku adalah orang kaya. Tinggal di castil mewah pinggiran negara Britania raya. Bagaimanapun aku memikirkannya tetap tidak bisa membayangkan bahwa wanita anggun yang dihormati oleh puluhan para pelayan itu pernah bersanding dengan Ayahku dimasa lalu. Aku yang selama ini adalah anak seorang pekerja serabutan berubah menjadi anak seorang sosialita! Apakah aku berubah menjadi seorang puteri? Tentu tidak!!! Ternyata hidup seperti itu hanya ada didunia peran saja. Ya, memang benar aku tinggal di rumah mewah, makan berbagai macam menu enak, bahkan bisa bersekolah di sekolah elite yang selama ini tidak pernah aku mimpikan. Intinya, Tidak memikirkan hal- hal yang berbau materi seperti sebelumnya. Uang sepertinya bukan masalah di tempat ini. Entah apa persisnya pekerjaan suami baru ibuku tapi yang pasti mereka punya kehidupan yang sangat luar biasa dimataku. Lepas dari himpitan ekonomi tidak membuat hidupku serta merta jadi bahagia. Kehadiranku tidak diinginkan oleh semua orang disini. Edward de Brigh adalah nama pria yang menjadi suami baru ibuku. Pria yang masih terhitung kerabat jauh sang raja itu tidak menunjukkan penolakan yang nyata padaku seperti yang anaknya__ Laura, tunjukkan. Tentu tidak masalah bagiku menerima penolakan dari kedua orang tersebut. Rasanya wajar jika mereka tidak bisa menerimaku begitu saja. Tidak semua orang bisa menerima orang baru dalam kehidupan mereka. Laura bukan saudara tiriku secara langsung. Wanita yang sepantaran denganku itu adalah anak Edward dari pernikahan sebelumnya dari wanita yang bernama Camila. Perasaan maklum dan biasa saja saat mendapatkan penolakan dari Tuan Edward dan Laura tidak bisa aku rasakan saat berhadapan dengan tante Astari__ begitu dia ingin dipanggil demi melancarkan skenario tentang silsilah kami didepan keluarga barunya. Baginya, aku adalah anak kakak perempuannya yang sudah meninggal. Mimpi buruk dan masa kelamku selama tiga tahun akhirnya usai juga setelah aku dan tante Astari mendapatkan kesepakatan untuk berjauhan kembali dengan aku yang kembali ke tanah air. Aku mengusulkan untuk melanjutkan kuliah di Indo saja yang tentu saja dengan biaya yang dia tanggung dari sana. Setidaknya nasibku tidak buruk-buruk amat karena meskipun tidak diakui sebagai anak tapi hidupku masih akan dibiayai sampai aku lulus kuliah. Seperti ini tentu jauh lebih baik bagi semua orang terutama kami berdua. Kami tidak perlu lagi melewati drama kecemburuan simanja Laura saat pagi hari. Saat dimana dirinya selalu merasa bahwa sarapan yang disiapkan oleh tante Astuti untukku terlihat lebih enak dibandingkan sarapannya. Selain punya sifat manja, Laura juga cenderung busuk hati. Apalagi namanya jika bukan busuk hati jika setiap bertemu selalu saja mencari masalah. Dia bahkan memaksa untuk memakan makanan milikku yang nyata-nyata tidak sesuai dengan lidahnya. Bule satu itu bahkan sering memaksa untuk memakan menu indo yang tidak bisa diterima oleh perutnya. Mungkin aku juga sama dengannya... Perasaan iri dan cemburu juga kerap muncul direlung hatiku setiap melihat kebersamaan tante Astari dan Laura. Wanita itu..... yang katanya adalah orang yang telah membawaku kedunia ini tidak pernah bisa aku panggil Ibu. Tidak bisa aku peluk apalagi bermanja-manja dengan mencurahkan segenap rasaku padany. Perasaan memiliki seorang ibu itu tidak pernah bisa aku rasakan sekalipun. Jangankan untuk memeluknya, menatap matanya saja aku tidak bisa. Dia selalu mengalihkan pandangannya dariku. Batinnya tidak pernah terlihat terikat denganku meski cuma sekejap saja. Tidak jarang aku melewatkan malam-malam panjangku dengan menangis dibalik bantal. Beruntung aku mengenal Helena, pelayan tua yang baik hati. Walau dengan cara sembunyi- sembunyi, Helena kerap kali mendatangiku dengan membawa kue yang enak sebagai penghibur setelah aku kena marah oleh tante Astari dan Laura. Ada juga tante Dewi kusuma yang telah berganti nama menjadi Dewi wolverstone. Dia adalah teman tante Astari yang dulunya adalah majikan tante Astari saat menjadi buruh migran di Hongkong. Lewat suami tante Dewilah, tante Astari bisa berkenalan dan menikah dengan suaminya yang sekarang. Suami tante Dewi punya hubungan kekerabatan yang lebih dekat dengan penguasa negara Monarki tersebut. Selain sebagai pewaris daerah kekuasaan yang lebih luas, Tuan Thomas wolverstone juga kerap kali ditugaskan oleh kerajaan sebagai duta ke negara-negara di kawasan Asia. Perkenalan tante Astari dan tante Dewi terjadi saat tuan Thomas ditugaskan dikawasan Asia timur. Sama-sama menjalani pernikahan campuran, tante Dewi bisa berkenalan dengan suaminya disaat dia mengambil gelar masternya di negara asal sang suami. Tante Dewi orangnya sangat ramah dan terlihat sekali sangat memanusiakan semua orang. Caranya memandangku, seolah dia tahu perasaan yang selama ini aku pendam. Pelukannya terasa begitu hangat saat dia melepasku kembali ke tanah air. Tante Dewi sempat berjanji akan menghubungiku jika dia pulang ke tanah air. Meski hanya sebatas basa-basi tapi hatiku tetap senang mendengarnya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
4.4K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
152.2K
bc

Tentang Cinta Kita

read
212.9K
bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
293.8K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
170.0K
bc

Ketika Istriku Berubah Dingin

read
3.5K
bc

TERNODA

read
192.6K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook