37 Hari Sebelum Persidangan
Ken mengusap wajahnya dengan pelan.
Persidangan ini sudah hampir selesai dan sampai saat ini Feli dan Farel belum terlihat datang ke sini.
Tidak ada waktu lagi, tidak ada lagi kesempatan untuk Ken.
Keadaan yang ada di depannya juga terlihat tidak menguntungkan pihak Ken.
Ken tidak bisa memberikan penjelasan yang meyakinkan karena dia memang masih kekurangan persiapan.
Ken hanya memiliki waktu kurang dari 2 jam untuk bisa memahami satu masalah yang cukup sulit untuk ditangani. Ken memang sudah melakukan segala hal yang terbaik, tapi sekarang Ken juga mengerti kalau keadaan ini tidak menguntungkan dirinya.
Dari semua penjelasan yang Ken berikan, Ken sendiri sadar kalau penjelasan itu terdengar sangat membingungkan dan tidak meyakinkan.
Ken menghembuskan napasnya dengan pelan.
Dari semua hal yang sudah Ken lakukan, sekarang mereka tidak memiliki kesempatan lain. Kalau nanti pada akhirnya hail dari persidangan ini tidak memuaskan, Ken akan mengajukan banding dan dia sendiri yang akan menangani kasus ini.
Ken akan merasa bersalah kalau dia sampai melakukan sesuatu yang tidak benar. Di sini Ken tahu kalau suami Arika memang patut untuk dicurigai, dari semua gerak-geriknya yang sangat mencurigakan, Ken tahu kalau ada sesuatu yang sedang dia sembunyikan.
“Sepertinya kita mengalami kendala, Pak..” Kata seseorang yang duduk di samping Ken.
Iya, Ken juga tahu kalau dia akan mendapatkan banyak ke dalam dan masalah. Ken sudah bisa membaca situasi yang sedang terjadi saat ini. Ken memang tidak memiliki pilihan lain, dia harus tetap melakukan segala hal yang terbaik untuk bisa membela kebenaran. Dalam hidupnya, Ken sudah mengabdikan dirinya agar terus berada di dalam kebenaran. Tugas seorang pengacara jauh lebih besar dari membela seseorang, pengacara seharusnya tahu siapa yang harus mereka bela dan siapa yang harus mereka bantu. Ken tidak akan pernah mengambil kasus yang harus membuat dirinya memutar fakta dan malah membela orang yang salah. Selama ini, sejak berdirinya firma hukum milik keluarga Ken dan Farel, mereka memang membuat satu peraturan yang harus diikuti oleh semua orang. Tidak ada yang boleh membela orang yang salah.
Ken tahu kalau Farel tidak mungkin salah dalam memilih klien, jadi sekarang Ken harus melakukan yang terbaik. Keluarga Arika Nadya harus mendapatkan keadilan. Bahkan lebih dari itu, Arika sendiri juga harus mendapatkan keadilan.
“Siapkan semua skenario terburuk. Aku akan mengajukan banding kalau memang hasilnya tidak memuaskan..” Kata Ken dengan tenang.
“Kita harus meminta izin pada keluarga lebih dulu, Pak..”
Ken menggelengkan kepalanya dengan pelan. Kalaupun mereka harus mengajukan banding, Ken yang akan melakukan semuanya sendiri. Ken bahkan tidak akan memungut bayaran apapun karena dia tahu, kesalahan ini apa pada dirinya. Bukan hanya dirinya saja, tapi juga Farel yang tidak bertanggung jawab itu.
Ken sama sekali tidak mengira kalau Farel bisa melakukan semua ini. Pria itu melupakan tanggung jawabnya sendiri. Benar-benar tidak bisa dipercaya..
“Aku yang mengambil keputusan di sini. Aku akan berbicara dengan keluarganya nanti..” Kata Ken dengan tenang.
Tidak, Ken memang terdengar sangat tenang, tapi sebenarnya Ken sama sekali tidak bisa tenang.
Hanya kurang beberapa detik lagi sampai sidang ini menghasilkan sebuah pengumuman yang tidak bisa diganggu gugat.
Ini adalah persidangan terakhir, persidangan inilah yang paling penting. Tapi kenapa Farel malah tidak datang? Apa yang sebenarnya terjadi pada pria itu?
Kalau memang hasil yang dibacakan oleh hakim tidak sesuai dengan kenyataan yang ada, Ken akan memutuskan untuk naik banding. Ken tidak akan membiarkan satu keluarga harus menanggung ketidakadilan hanya karena Farel yang lalai dan malah meninggalkan tanggung jawabnya seperti ini.
“Setelah melakukan musyawarah, pada akhirnya kami sampai pada putusan yang akan dibacakan saat ini. Berdasarkan tuduhan dan bukti-bukti yang diberikan, pada hari ini pengadilan memutuskan jika terdakwa, saudara Areska Nadio yang dituduh melakukan pembunuhan terhadap istrinya sendiri dinyatakan tidak bersalah..”
Ken menutup matanya dengan pelan.
Inilah yang sangat Ken takutkan..
***
“Dengarkan dulu apa yang ingin saya katakan, Bu.. saya mohon, dengarkan saya dulu...”
Ken tidak percaya kalau persidangan hari ini berakhir dengan keributan besar. Iya, semuanya jadi sangat kacau. Bahkan sampai sekarang Feli dan Farel belum juga sampai di sini.
“Apa yang bisa kamu dengarkan Pak pengacara? Apa yang bisa kami dengarkan? Kalian mengatakan kalau kalian bisa dipercaya, kalian akan melakukan yang terbaik untuk membela keluarga kami. Tapi apa yang terjadi saat ini?”
Seorang wanita paruh baya terlihat sangat marah pada Ken. Seperti yang Ken tebak, wanita itu adalah orang tua Arika Nadya.
Ken menghembuskan napasnya dengan pelan. Ken mengerti kalau keadaan ini sangat sulit untuk dirinya juga untuk keluarga Arika sendiri.
Seorang anak ditemukan meninggal dengan cara yang paling tidak masuk akal. Keluarganya pasti sangat terkejut. Apalagi suami wanita itu terlihat sangat mencurigakan.
Ken sadar kalau keluarga ini tidak memberikan tuduhan yang tidak berdasar. Semua hal yang mereka tuduhkan adalah hal yang masuk akal karena Ken sendiri juga merasa kalau ada sesuatu yang salah di dalam masalah ini.
“Saya sudah mengajukan banding. Saya akan melakukan segala hal yang terbaik. Saya benar-benar meminta maaf atas kelalaian rekan saya. Bukan saya yang seharusnya ada di sini, saya menggantikan rekan saya. Tapi saya berjanji, pada persidangan yang selanjutnya, saya akan melakukan segala hal yang terbaik..”
Wanita itu semakin menangis. Bersama dengan wanita itu, ada beberapa orang yang Ken tebak adalah keluarga mereka. Mereka semua menangis ketika mendengar hasil persidangan siang ini.
“Apa yang bisa kami harapkan? Seseorang telah lalai dalam menjalankan amanat kami. Apakah kami bisa mempercayai kalian lagi?
Ken menganggukkan kepalanya dengan cepat. Ken sendiri tidak pernah merasa sangat bersalah seperti ini.
Kenapa beberapa saat belakangan ini, ada banyak sekali kasus tentang kematian?
“Kalian bisa percaya pada kami. Saya sendiri yang akan memegang kasus ini, saya juga tidak mengharapkan bayaran dalam bentuk apapun. Saya merasa sangat menyesal dengan apa yang terjadi..” Kata Ken.
Ken tahu kalau semua ini akan sangat sulit untuk bisa dimengerti, Ken sendiri masih tidak bisa menerima semua ini.
Bukan, ini bukan hanya tentang kekalahannya saja, ini tentang Ken yang sama sekali tidak bisa menegakkan sebuah keadilan ketika kebenaran ada di depan matanya sendiri.
Ini salah, Ken tahu kalau semua ini adalah sebuah kesalahan.
Seandainya saja Farel ada di sini, semua ini pasti tidak akan pernah terjadi.
Kalau sudah begini, apa yang bisa dilakukan oleh Ken? Apa yang bisa dia lakukan untuk membayar sebuah kasalahan yang terjadi?
Dalam hidupnya, sejak awal memutuskan untuk menjadi seorang pengacara, Ken sudah berbaji kalau dia akan selalu menjunjung tinggi sebuah keadilan. Ken tidak ingin melakukan satupun kesalahan yang akan dia sesali seumur hidupnya. Ini adalah masalah yang sangat besar. Sebuah keluarga yang tidak terima dengan kematian putri mereka, Ken tidak bisa meremehkan masalah ini.
“Ini bukan tentang bayarannya.. kami menunggu sebuah kabar baik karena selama ini banyak orang yang mengatakan kalau kalian tidak akan melakukan kesalahan. Kalian akan membela kebenaran tanpa pernah melakukan kesalahan.. tapi kamu yang ternyata salah. Kami tidak tahu kalau kalian juga adalah manusia biasa. Tidak ada manusia yang tidak pernah membuat kesalahan..”
Ken kembali memejamkan matanya. Jika tentang membuat kesalahan, sebenarnya Ken tidak harus terlibat dalam masalah ini. Jika saja Farel tidak membuat kekacauan, sidang hari ini pasti akan berjalan dengan sangat lancar. Tidak akan ada satupun masalah karena memang Farel sudah mengerti dengan benar tentang masalah ini. Tapi pria itu tidak datang. Feli yang katanya ingin menjemput Farel, sampai sekarang dia juga belum datang ke sini.
Sudah berjam-jam berlalu, apa yang membuat Feli begitu lama?
“Tolong, saya tahu jika apa yang terjadi saat ini memang terdengar sangat tidak adil. Sesuatu yang tidak benar telah terjadi. Saya bertanggung jawab atas kesalahan ini. Tolong, berikan saya kesempatan untuk memperbaiki kesalahan ini. Saya berjanji kalau saya akan melakukan yang terbaik.. tolong..”
Ken tidak pernah melakukan semua ini. Kali ini Ken memang merasa sangat bersalah. Ken sadar jika semua ini murni karena kelalaian Farel, tapi Ken tetap saja merasa bersalah.
Bukankah seharusnya Ken bisa melakukan sesuatu yang lebih baik dibanding dengan semua ini? Bukankah seharusnya Ken tetap bisa menguasai jalannya persidangan sekalipun Ken tidak benar-benar mengerti dengan kasusnya?
Semua bukti memang sudah terkumpul sekalipun tidak ada satupun bukti yang benar-benar bisa menguatkan tuduhan keluarga. Apa yang bisa Ken lakukan? Penyelidikan ini dilakukan oleh Farel, bukan Ken. Farel yang benar-benar tahu tentang semua yang terjadi. Seharusnya Ken tidak merasa bersalah karena ini tidak sepenuhnya salahnya. Ken sudah berusaha melakukan yang terbaik, tapi memang hanya ini yang bisa Ken lakukan.
Entahlah, suasana hati Ken sedang sangat tidak nyaman sekarang.
Ken merasa kalau dia memang harus melakukan sesuatu untuk bisa menegakkan keadilan di sini. Ken harus membela orang yang benar, Ken harus membantu keluarga ini karena kalau dia yang ada di posisi keluarga ini, Ken tidak akan sanggup menerima keputusan hakim. Ken akan melakukan segalanya karena dia yakin, ada hal yang salah di sini.
“Apa yang bisa kami lakukan? Kembali membuat kesalahan dengan mempercayai kalian?”
Ken kembali memejamkan matanya. Tidak pernah ada orang yang meragukan kinerja Ken. Hari ini, karena kesalahan yang dibuat oleh Farel, Ken harus menerima penghinaan ini.
Entahlah, sekarang Ken memang sangat kesal, marah, dan juga kecewa dengan Farel, tapi Ken tidak bisa mengatakan apapun. Ada hal penting yang harus Ken lakukan. Kalau bisa, Ken harus tetap membantu keluarga ini. Sekalipun kekacauan hari ini disebabkan oleh Farel, Ken berharap kalau dia bisa memperbaiki apa yang sudah terjadi.
“Saya mengerti dengan apa yang kalian rasakan. Saya mohon, hanya satu kali saja, saya berjanji.. saya akan melakukan yang terbaik. Kalian bisa balik menuntut saya kalau saya memang melakukan kesalahan lagi.. saya mohon, biarkan saya yang menangani masalah ini..” Sekali lagi Ken merendahkan dirinya.
Ini bukan hanya tentang harga dirinya ataupun harga diri firma hukum yang didirikan oleh ayahnya, ini tentang integritas seorang pengacara yang sedang dipertanyakan tanggung jawabnya.
Ken tidak bisa membiarkan kesalahan ini terus berlanjut oleh sebab itu Ken harus melakukan sesuatu.
“Kamu tidak akan pernah mengerti dengan apa yang kami rasakan sampai kamu merasakannya sendiri. Kamu akan tahu bagaimana sakit hati yang kami tanggung ketika kamu melihat orang yang paling kamu cintai dibunuh oleh seseorang yang tidak akan pernah kamu curigai sebelumnya.. itu akan sangat menyakitkan bagimu..”
Ken tidak sanggup mengatakan apapun ketika dia mendengar kalimat yang diucapkan oleh wanita yang ada di depannya itu.
Entahlah, seperti sebuah kebetulan yang dirancang oleh takdir, secara tiba-tiba Feli dan Farel datang dan berdiri di sampingnya.
Saat itu juga Ken langsung menolehkan kepalanya dan menatap ke arah Feli.
Tidak, sekalipun Ken tidak percaya akan kekuatan sebuah kutukan, Ken paham jika kalimat yang penuh dengan rasa sakit itu mengandung sebuah doa dan permohonan. Sayangnya Ken juga tahu jika doa orang yang tersakiti sangat besar kuasanya.