“Levi…aku capek. Mau minum dulu bentar.” Lody meninggalkan Levi yang sedang lompat-lompat di trampolin. “Iya, buruan,” jawab Levi sambil melambaikan tangannya. Seperti biasanya Lody tidak bisa berjalan pelan. Dia akan lari sambil lompat-lompat agar cepat sampai di tempat tujuannya. Namun langkahnya terhenti kala melihat ayahnya sedang memegang tangan seorang wanita yang bukan bundanya. Wanita itu tak lain adalah mamanya Levi. Lody bertahan di tempat persembunyiannya selama beberapa menit sambil menyaksikan adegan yang tak ia mengerti alasan ayahnya memegang tangan wanita lain dengan tatapan tak biasa. Kemudian dia memutuskan untuk kembali ke arena playground. “Kamu mau ke mana, Levi?” tanya Lody ketika gadis itu berpapasan dengan Levi di pintu masuk arena playground. “Aku haus juga