“Sarah, apa putraku gila?” Jasmine yang sedang panik, tak bisa mengontrol perkataannya. Begitu tak menemui keberadaan Dave di kamarnya, dia dan Sarah bergegas mencari Dave ke semua sudut yang berada di rumah, sampai-sampai mereka lelah. Tapi, sayangnya. Dave belum berhasil mereka temukan.
Sarah menggeleng pelan. Dia melirik kilas sahabatnya yang takdir pertemukan dengannya lewat tragedi kelam yang menyedihkan. “Tidak, Jasmine. Dave tidak gila. Tolong, kontrol emosimu. Jangan terlalu cemas, Jasmine. Usia Dave sudah 17 tahun, dia sudah mulai bisa berpikir lebih jernih dan menentukan sikap juga perbuatan mana yang baik dan mana yang buruk. Hanya saja, ada kesalahan kecil di sini. Dan kita bisa mengetahuinya, setelah bertemu Dave dan menanyakannya.” Sarah menjelaskan panjang lebar. Sebagai s
