Alina menggeleng saat melihat Reza dan Ani tertidur di sofa dengan posisi saling berpelukan dan televisi yang menyala, menonton kedua insan yang sedang di mabuk asmara itu terlelap dengan sangat pulasnya. Alina melirik jam di dinding, lalu melangkah mendekati keduanya. Hari sudah beranjak pagi, jadi Alina harus segera membangunkan Reza dan Ani. Pagi ini Alina juga telat bangun, mungkin karena semalam Alina tidak bisa tidur dengan nyenyak. "Za, bangun Za." Alina mengguncang pelan bahu Reza. Ttak berselang lama kemudian, kelopak mata Reza terbuka. "Bangun Za, sudah jam 5 lebih!" Reza mengangguk dan Alina bergegas menuju dapur untuk menyiapkan sarapan. Reza mendekap erat Ani seraya mengecupi puncuk kepala Ani. "Sayang, ayo bangun. Ini sudah pagi." "Hm." Ani hanya bergumam, mencoba me