Bocah yang bisa....

1165 Words

Zela menghentakkan kakinya."Ih engga mau! Mau bawa dulu pokoknya!" rengek Zela dengan manjanya. "Udah engga ada waktu Zela!" Jayden terlihat menahan emosinya, dia masih punya urat malu. Mereka tengah berada di bandara, menuju ke kota asal mereka. Suara pengumuman keberangkatan pun sudah memanggil, mana mungkin Jayden harus mengambil boneka yang tertinggal di hotel. "Tapi itu—" rengekan Zela terhenti saat Jayden sudah mulai terlihat emosi. "Jangan manja! Jangan kayak anak kecil juga! Aku engga mau ya punya istri kayak bocah 5 tahun!" Zela menatap Jayden dengan mata berkaca - kaca, bibirnya bergetar. Perkataan Jayden lagi - lagi menyakiti hati Zela. Zela mengepalkan tangannya, mencoba menahannya. Zela hanya ingin pulang, hatinya kembali sakit. Jayden menuntun Zela tanpa banyak kata,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD