Malam Panas 21+

1125 Words

Brama mulai melakukan tugasnya memuaskan Ayana lebih dari awal. "Ah, itu nikmat sekali," kata Ayana meraung keras. "Apa benar begitu? Aku akan memacu tubuhku lebih keras lagi, nikmatilah sayang," kata Brama sambil terus memompa tubuh mantan kekasihnya. Ayana terus mendesah, meraung, hingga suaranya memenuhi ruang tamu rumah Brama. Satu tangannya mencoba menahan suaranya yang sudah tak terkontrol lagi. "Teriak lah, tidak ada siapapun di sini," kata Brama sambil tersenyum menikmati pertempuran dengan mantan kekasihnya. "Emm, Mas!" Ayana mulai kehilangan kendali. "Ternyata kamu masih sama seperti yang dulu. Ini sangat nikmat. Ah," kembali Brama mengulang terus perkataannya karena benar-benar merasa sangat nikmat. Dia juga merasa sangat bangga pada dirinya sendiri karena berhasil menid

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD