Senja tidak pernah berpikir bahwa hidupnya akan berubah seratus delapan puluh derajat.
Sejak kejadian itu, Senja harus berdiri sendiri. Mencoba bertahan dengan apa pun dari segala
cacian dan gunjingan orang.
Senja bukan menyesal. Ia justru bersyukur dengan hadirnya janin yang akan terus berkembang di
perutnya. Janin yang akan terus tumbuh dan hadir menemani hari-harinya nanti.
Radit Anggoro seorang mahasiswa semester akhir yang berprofesi sebagai asdos dan tutor.
Kehidupan Semarang membuatnya berpikir keras dan mandiri demi menggembleng masa
depannya.
Tapi siapa yang sangka jika perjalanan hidupnya yang sudah tertata dengan rapi justru jungkir
balik karena satu perkara yang di sengaja.