Zara baru saja memejamkan mata ketika bayangan Adrian, bos nya di kantor tiba-tiba hadir di pelupuk matanya. Jangankan memikirkan, membayangkannya pun tidak. Padahal selama ini Ia selalu bisa mengendalikan pikiran dan perasaannya. Kembali Zara teringat bagaimana Adrian memimpin rapat siang tadi, begitu membuat Zara terkesima. Adrian memang tidak terlalu tampan tapi kharismanya bisa membuat wanita sulit mengalihkan pandangannya. Seolah Ia bisa menghipnotis siapapun yang berada dihadapannya dengan tatapannya yang tajam dan mematikan. Beberapa orang pun mengakui bahwa pria berkharisma jauh lebih menarik perhatian wanita daripada pria tampan sekalipun. Zara akui sejak siang itu Zara merupakan salah satu pengagumnya. Hanya pengagum, kata Zara menegaskan pada diriya sendiri. Zara berusaha mem