21. HANYA SIMPATI

1327 Words

Dafa dan Ribka tengah duduk di ruang tamu rumah Dewanto. Di hadapannya duduk Anggara dan Ajeng dengan tatapan penuh tanda tanya. “Apa yang ingin kalian sampaikan?” tanya Anggara. “Dafa dan Ribka sudah mengurus perceraian kami” jawab Dafa. “Dafa....” Ajeng begitu terkejut ternyata anaknya sudah sampai sejauh ini. “Kurang ajar! Kamu mengambil keputusan tanpa pertimbangan kami sebagai orang tua. “Pa, Ribka minta maaf sebelumnya. Tolong jangan salahkan Dafa karena perceraian ini murni Ribka yang meminta” “Ribka, kenapa kalian seperti ini? Mama tidak percaya kalian akan berakhir seperti ini” “Ma, rumah tangga kami ini cacat sejak awal. Kami sudah berusaha memperbaiki tapi Ribka tetap tidak bisa mencintai Dafa. Ribka mohon sama Papa dan Mama, ikhlaskan perpisahan kami” “Tidak ing

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD