Dafa dan Chesa duduk di kafetaria yang ada di rumah sakit tersebut. Karena sudah malam, suasana di sana tidak terlalu ramai. Chesa memesankan Dafa minuman jeruk hangat dan dirinya memesan teh jahe hangat. “Pak Dafa mau bicara apa?” tanya Chesa yang duduk berhadapan dengan Dafa. “Sebelumnya saya mau minta maaf karena mendengar pembicaraan kamu dan orang tua kamu” ucap Dafa dengan hati-hati. “Soal?” “Semuanya dari awal sampai akhir. Terutama soal biaya rumah sakit adik kamu” Chesa tersenyum miris, “Tidak masalah, Pak. Karena memang begitu keadaan keluarga kami. Tapi semasih ada jalan keluar kami pasti baik-baik saja” “Dengan menggadaikan rumah sebagai jalan keluarnya?” Chesa mengangguk lemah, “Saya juga tidak bisa melakukan apa, Pak. Saya juga baru bekerja kan jadi tidak ada pi