BAB 22.

1125 Words

"SELAMAT PAGI SEMUAAAA........"teriak Deren ceria saat masuk ke Rumah kediaman keluarga Refano. "Tidak usah beri sambutan  aku bisa masuk sendiri"lanjutnya, Adrian baru saja menuruni tangga seraya sibuk dengan dasinya wajahnya memandang Deren dengan datar, ia tidak peduli dengan pria itu. "Hera bisa tolong aku" "Kemarilah " Adrian menghampiri Hera yang sedang sibuk di Dapur. Sementara Deren mengambil tempat di samping Kelvin yang terlihat sibuk menyantap sarapannya. "Suasana hati menyenangkan, sarapan sehat roti selai kacang dan secangkir coffee hangat, hidup ini luar biasa"gumamnya dengan wajah berbinar. "Kalau aku jadi  aku tidak akan menyentuh coffee itu"gumam Kelvin. Evan datang dan mendudukan dirinya di sebelah kanan Kelvin sementara Deren di sebelah kirinya. "Hari kamis

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD