“Bagaimana keadaan Santi, Bang?” tanya Rosi seraya menata makanan di atas meja makannya. “Ngamuk lagi. Setelah dari sini, abang akan ke rumah akang untuk memintakan obat.” Rosi pun duduk di salah satu kursi makan. Andi—putra bungsunya—yang sudah pulang sekolah, kembali menghilang, bermain bersama teman-temannya dan biasanya akan kembali apabila senja. “Bang, bagaimana kalau nanti Santi meninggal?” “Berarti sudah ajalnya,” jawab Herman santai seraya menyuap makanan ke dalam mulutnya. “Kok abang kayaknya santai saja,” Rosi mengernyit. “Terus abang harus ngapaian lagi?” “Kalau Santi meninggal, gimana kalau aku minta cerai saja sama bang Ceki? Aku ingin kau menikahiku, Bang.” Herman tiba-tiba tersedak. Pria itu terkejut dengan pernyataan yang baru saja keluar dari bibir Rosi. Rosi sek