"Jadi aku yang gampang cemburuan?" ulang Tari sembari menunjuk dirinya. Ia hampir saja menyemburkan tawa sinisnya atas satu kalimat Arya yang membuatnya terpukau tak percaya. Arya sendiri terdiam bisu. Barusan apa yang telah ia perbuat? Membentak Tari? Suara keras yang ingin sekali ia reka ulang agar bisa diganti dengan bujukan manis untuk gadis itu. Tari meskipun terlihat berdiri kokoh tak gentar sedikitpun, Arya tahu sepulang nanti, bukan cuma pertengkaran ini berlanjut tapi acara diam-diaman dan gadis itu menangis pasti akan dilakukannya di tempat paling aman dan sepi. Arya bangkit. "Bukan gitu, Tar. Tapi, kita omongin bareng-bareng ya Sayang. Aku jelasin kenapa Ratih pindah ke sini." Pria itu mendekati Tari langsung memeluk gadis itu sebelum Tari berontak dan percakapan mereka sema