Sepanjang malam, Azalea tidak bisa tertidur. Ia hanya berbaring seraya menatap wajah dan memebelai kepala Galang yang tertidur dengan lelap. Sesekali tampak Galang mengerutkan dahinya. Mungkin pria kecilnya itu sedang bermimpi buruk. Ia pun menepuk-nepuk punggung lengan Galang agar mimpi buruk yang mungkin saja datang segera pergi. Cahaya mentari mulai masuk melalui celah-celah ventilasi jendela kamar tidur Galang. Suara ayam berkokok dan cicit burung-burung mulai menandakan dimulainya aktivitas di hari Minggu pagi itu. Suara pintu mobil yang terbuka pun berhasil membuat Azalea bangkit dari ranjang untuk melihat apa yang terjadi di halaman rumahnya. Ia mendapati Galih yang membantu Kinanti memasukkan barang-barangnya ke dalam bagasi mobil. Hatinya terasa sangat pedih saat dilihatnya Galih