Di tengah kesibukannya, Andrew kembali mendatangi kota Bandung untuk menjenguk putrinya yang dikabarkan kembali masuk rumah sakit. Sepanjang perjalanan, ia menatap layar laptopnya untuk memeriksa beberapa pekerjaan dan surel yang masuk ke alamat e-mail miliknya. Namun, ia tidak dapat berkonsentrasi penuh. Kondisi Azalea menguasai pikirannya. “Azel,” panggil Andrew begitu ia memasuki kamar rawat Azalea. “Papa,” balas Azalea dengan senyum terkembang di wajahnya. Mereka pun berpelukan dengan erat. Azalea sangat bahagia ayahnya datang menjenguknya karena ia ingin menitip sebuah pesan. “Pa, Azel punya permintaan.” “Apa itu, Sayang?” “Tolong jaga Galang, ya.” Andrew tersenyum. Andai saja putrinya tidak sakit, rasanya ingin sekali ia memberikan jitakan ringan di kepala putrinya itu. Tanpa