Galang tiba di rumahnya dan segera mencuci tangannya di wastafel. Perutnya sudah meronta sejak tadi. Tanpa mengganti pakaian seragam sekolahnya, ia segera menghampiri meja makan dan duduk di salah satu kursi untuk segera meredakan demonstrasi perutnya. Azalea tersenyum melihat Galang yang terlihat bergembira dengan makanan yang tersaji di atas meja makan. Ia mengambilkan nasi lengkap dengan lauk pauknya yang diletakkan di atas piring berwarna putih lalu memberikannya pada Galang. “Wah, enak,” ujar Galang setelah menyicipi sesendok makan siangnya. “Tante Kinanti jago masak ya,” balas Azalea. “Tante Kinanti?” tanya Galang dengan dahinya yang berkerut. Belum sempat Azalea menjawab pertanyaan Galang, Kinanti muncul di ruang makan dengan segelas air mineral yang dibawanya untuk Galang. Gal