Bab 95

1116 Words

Pagi kembali menyapa, mengajak insan kembali untuk beraktivitas, melangkah membumikan ikhtiar demi mewujudkan harapan. Begitu pun dengan Kenzo, pagi itu dia akan segera membuat laporan atas menghilangnya sang istri ke kantor polisi. Dia melangkahkan kaki menuju meja makan untuk sarapan terlebih dulu. Kedua orangtua dia telah menunggu di meja makan untuk sarapan bersama. "Pagi, Mah, Pah." Kenzo menyapa keduanya. Pria itu tampak terlihat sangat buruk. Wajah kuyu dengan kantung mata melingkar jelas kehitaman. "Pagi, Ken." Rivaldy yang menyahut. Pria paruh baya yang terlihat masih segar dan ganteng itu, menilik penampilan sang putra yang terlihat sangat memprihatinkan. "Hmm," hanya kata itu yang keluar dari mulut sang mama. Dia mendengus kesal pada putranya itu. Amalia masih tidak ingi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD