"Dari mana kamu?" Bulu kuduk Yaya seketika berdiri saat telinganya menangkap suara dingin Regan, perlahan Yaya menoleh, mendapati suaminya sedang berdiri di ambang pintu kamar sambil bersedekap d**a. Aura kemarahan terpancar jelas dari raut wajah Regan yang mengeras. "Mas," Takut-takut Yaya melangkah mendekat, sebelum memberikan suaminya penjelasan, ia lebih dulu menyalami punggung tangan Regan. "Dari mana?" tanya Regan lagi sambil menarik tangannya yang habis Yaya cium. Ia tidak mau kesopanan Yaya menghanyutkan kemarahannya. Yaya harus diberi ketegasan agar tidak semana-mana dan bertingkah seenaknya. "Habis nonton bioskop." jawab Yaya mencicit. "Berduaan doang?" Dengan raut sesalnya Yaya mengangguk, sudah pasti hal ini akan membuat suaminya bertambah marah dan salah paham. Ah, sehar