Kobaran Api

2045 Words

Burhan masih duduk tidak tenang di kursi rumah sembari berulang kali menolehkan kepala ke arah pintu yang masih terbuka lebar. Ia masih menunggu Elang yang belum ada kabarnya sampai sekarang. Padahal sudah sejak tadi cucunya itu memutuskan untuk pergi, tapi sampai tengah malam begini pun dia belum menunjukan batang hidungnya. "Kakek tidak usah cemas, Elang pasti akan baik-baik saja." Kata Julian berusaha menenangkan. "Apa sebaiknya kita pergi menyusul saja?" Sahut Aidan yang memang belum mau pulang karena masih mau menunggu Elang. "Kita berdua tidak bisa ke sana, aku bisa saja pergi sendiri dengan menggunakan kekuatanku. Tapi, karena ada kau ... akan sulit sepertinya." Ujar Julian membuat Aidan menipiskan bibirnya berusaha memikirkan solusi. "Terus bagaimana sekarang, apa kita akan teta

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD